Patung Jenderal Sudirman, Riwayatmu Kini

6 April 2018 6:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Jenderal Sudirman bolong (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Jenderal Sudirman bolong (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Patung setinggi 12 meter itu tampak masih berkokoh. Dari depan replika Jenderal Besar Sudirman masih mengangkat hormatnya dengan gagah.
ADVERTISEMENT
Namun, tampilan berbeda terlihat di belakang patung itu. Dekat tangan kiri patung, tampak ada satu panel yang masuk ke dalam sehingga terlihat berlubang.
Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan replika Pahlawan Nasional Indonesia itu berlubang. Beberapa warga yang kumparan (kumparan.com) tanyai malah tidak sadar ada kerusakan di patung itu.
“Bolong? Bolongnya di mana?” ujar Fatimah di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).
Fatimah tidak sendiri, rekan kerjanya Feri Soviana (40) juga mengatakan hal yang sama. Ia tidak tahu jika patung tersebut bolong. “Kalau enggak ngeh sih enggak tahu juga kalau itu bolong,” ujar Feri.
Perhatian warga kepada kondisi patung itu agaknya bertolak belakang dengan pengabdian yang diberikan Sudirman semasa hidupnya. Jenderal yang menghebuskan nafas terakhir pada 1950, berjuang dalam sakitnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Patung Jenderal Sudirman bolong (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Jenderal Sudirman bolong (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Ia harus turun berperang di tengah terjangan penyakit TBC yang dideritanya. Jauh sebelum itu, Sudirman muda sempat mengabdikan dirinya sebagai guru dan kepala sekolah sekitar tahun 1936. Ia pun dikenal aktif dalam organisasi, sekitar tahun 1937 ia terpilih menjadi pemimpin kelompok pemuda Muhammadiyah.
Keputusan berani dari seorang Sudirman datang pada 1944 ketika ia memutuskan untuk bergabung dengan Tentara Pembela Tanah Air (PETA). Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Sudirman dibebani mandat untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas. Kariernya semakin meroket saat ia terpilih menjadi panglima besar dalam pemilihan yang dilakukan pada 12 November 1945.
Sosok Sudirman menjadi saksi peristiwa-peristiwa besar saat itu, mulai dari perjanjian Linggarjati, perjanjian Renville, hingga menghadapi pemberontakan termasuk upaya kudeta 1948.
ADVERTISEMENT
Atas perjuangannya, nama besar Sudirman hingga kini masih dikenang. Bahkan untuk mengingat jasanya, patung Jenderal Sudirman didirikan di beberapa tempat di Indonesia.
Di Yogyakarta, patung Jenderal Sudirman ada di depan gedung DPRD DIY. Di Surabaya, patung Jenderal berdiri kokoh di Jl Yos Sudarso, persis berhadapan dengan Monumen Bambu Runcing yang populer. Selain itu, di Pacitan, Purwokerto, Alor juga ada patung Jenderal Sudirman.
Patung Jenderal Sudirman bolong (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Jenderal Sudirman bolong (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Tak terkecuali di Ibu Kota, patung Jenderal Sudirman terlihat begitu kokoh berdiri di Jl. Jenderal Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Terdiri dari 6,5 meter patung inti dan 5,5 meter patung penyangga, total tinggi patung Sudirman yang mencapai 12 meter telah berhasil memunculkan kesan megah bagi setiap orang yang melintas.
ADVERTISEMENT
Patung yang dibangun sekitar tahun 2001 itu sempat akan diresmikan pada tanggal 22 Juni 2003, bertepatan dengan HUT DKI Jakarta yang ke-476. Namun, hal tersebut tidak terlaksana dan baru diresmikan pada 16 Agustus 2003.
Walaupun dibangun oleh PT Patriamega dan pihak keluarga, sekitar tahun 2003 hingga 2004, patung tersebut resmi disumbangkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Patung yang dikabarkan seharga Rp 6,6 miliar dan berada di jalan protokol itu, kini harus terbengkalai. Setelah sebelumnya, pembangunan patung itu pun mendapat protes karena memperlihatkan posisi sang Jenderal yang sedang hormat. ada yang berpendapat, tidak selayaknya sang Jenderal besar hormat kepada seluruh orang.
Dandim Jakpus Tinjau Patung Jenderal Sudirman (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dandim Jakpus Tinjau Patung Jenderal Sudirman (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Setelah mengetahui adanya kerusakan Komandan Kodim 0502 Jakarta Pusat, Kolonel Edwin, meninjau kondisi patung setinggi 12 meter itu pada Kamis (5/4) malam.
ADVERTISEMENT
Edwin datang langsung ke lokasi bersama Danramil Menteng, Mayor Sugiyanto, serta dua anggotanya sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah memeriksa, Edwin mengatakan kalau tak ada bagian patung yang rusak, hanya panelnya saja yang lepas.
“Tadi saya baca kumparan, saya dapat informasi ini. Katanya bolong, itu enggak bolong copotannya masih ada di situ. Itu kan kotak (panel) mungkin kalau dinaikkan ke atas, di lem lagi itu bisa,” ujar Edwin di lokasi patung, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).
Edwin memastikan telah berkoordinasi dengan Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede, untuk memperbaiki patung itu. Menurutnya perbaikan patung seharga Rp 6,6 miliar itu adalah tanggung jawab Dinas Bina Marga DKI.
“Besok pagi akan diperbaiki. Saya akan kontrol lagi,” tegas Edwin.
Sandiaga Uno. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Sedangkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku sudah mengetahui perihal kerusakan tersebut saat asistennya lewat di sekitar patung Jenderal Sudirman. Sandi mengatakan Pemprov DKI akan memperbaiki patung itu.
ADVERTISEMENT
“Saya juga baru dapat kabar, tadi pagi Yono (asisten) lewat di sana, dia lihat di bagian belakang punggungnya (patung Jenderal Sudirman bolong). Itu berarti itu harus kita perbaiki. Nanti kita perbaiki,” kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, (5/4).
Buntut dari masalah ini, Sandi mengatakan, akan memeriksa semua patung bersejarah di Jakarta. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi patung terawat.
“Nanti semua patung-patung juga kita akan review dan kita akan audit supaya dalam kondisi yang tidak rusak,” ujarnya.