PBB: Di Pilpres 2014 Dukung Prabowo, tapi Tak Dapat Apa-apa

26 Juli 2018 20:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusril Ihza Mahendra (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yusril Ihza Mahendra (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu partai peserta pemilu, PBB belum menentukan sikap dukungan pilpres jelang batas pendaftaran capres-cawapres di bulan Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menjelaskan, ada beberapa pertimbangan partainya yang belum tentukan sikap. Salah satunya mereka yang masih menginginkan negosiasi politik.
"PBB sampai hari ini belum menyatakan diri masuk ke dalam koalisi. Karena bagi kami masuk ke koalisi apalagi mendukung seseorang menjadi capres itu mesti ada pembicaraan yang jelas. Negosiasi yang jelas, dan lebih dulu," kata Yusril di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/7).
Ia menjelaskan, partainya tak ingin seperti pilpres 2014 lalu yang terlalu ikhlas memberikan dukungan tapi tak mendapatkan apa-apa. Sikapnya tersebut diibaratkan seperti membeli kucing dalam karung.
"Pengalaman kami selama ini karena terlalu ikhlas ya begitu. Tidak ada deal kesepakatan tiba-tiba ditarik ke sana," ujarnya.
KPU tetapkan PBB sebagai peserta Pemilu 2019 (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KPU tetapkan PBB sebagai peserta Pemilu 2019 (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
"Negosiasi dengan partai itu apa? Ini kan politik mesti jelas negosiasi seperti apa jadi jangan beli kucing dalam karung kita enggak mau. Tapi seperti lalu kan PBB dukung Prabowo 2014 tapi sesudah itu enggak ada apa-apa," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ia pun menegaskan belum menentukan dukungan baik untuk koalisi Presiden Jokowi atau Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Baginya, hal itu akan diputuskan dalam rapat majelis syuro di bulan Agustus nanti.
"Baik Jokowi, baik Prabowo juga hal ini kami belum mengambil keputusan apa-apa kami belum menentukan sikap apa- apa jadi kita tunggu sampai perkembangan hari terkahir dan itu nanti diputuskan dalam rapat majelis syuro dan DPP menjelang 19 Agustus," tutup dia.