PDIP Akan Terbitkan Buku Sosialisasi Rawan Bencana Bagi Anak Sekolah

13 Desember 2018 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PDIP menggelar Workshop tentang peta rawan bencana Indonesia di Kantor DPP PDIP,  Jakarta Pusat. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PDIP menggelar Workshop tentang peta rawan bencana Indonesia di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
PDI Perjuangan mengadakan workshop peta rawan bencana yang dihadiri oleh seluruh kepala dan sekretaris Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kegiatan workshop kali ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran daeran rawan bencana di Indonesia.
"Indonesia ini berada di daerah rawan bencana, ring of fire, juga pengaruh dari perubahan iklim dunia. Kita lihat Jakarta misalnya kenaikan suhu di Jakarta di atas rata-rata. Kemudian ancaman banjir dari laut juga sangat potensial Indonesia berada di daerah yang sangat rawan," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (13/12).
Hasto menjelaskan, setelah workshop PDIP berencana menerbitkan buku rawan bencana yang diberikan kepada siswa sekolah. Penerbitan buku itu dilakukan untuk memberikan pemahaman sejak dini kepada anak-anak tentang rawan bencana.
"Kami ingin menerbitkan dengan workshop ini, buku manual untuk disosialisasikan di anak kita di SD, SMP, SMA untuk kami bagi, supaya pemahaman kita tinggal di kawasan bencana itu menguat," jelas dia.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (1/9). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (1/9). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Selain itu, Hasto mengungkapkan Baguna dibentuk oleh PDIP juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait bencana, serta melatih cepat tanggap dalam menghadapi bencana.
ADVERTISEMENT
"Kami bekerja sama, misalnya dengan Basarnas. Kami bentuk satu batalion, bekerja sama dengan Basarnas agar mereka juga punya kemampuan tanggap darurat bisa diterjunkan di daerah mana pun. Ketika diterjunkan itu sudah memahami skala-skala prioritas apa yang harus dilakukan," ucap Hasto.
Hasto kemudian mencontohkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang selalu memiliki persediaan bantuan bagi perempuan dan bayi saat terjadi bencana alam. Menurut Hasto, kebutuhan terkait persediaan bantuan ini kerap dilupakan saat bencana.
"Ibu Megawati Soekarnoputri selalu punya stok untuk makanan bayi. Kemudian untuk kebutuhan khusus perempuan karena ini yang sering kali dilupakan ketika terjadi bencana," tutupnya.