PDIP Balas Sindiran Prabowo soal Bagi-bagi Sembako Pakai Uang Haram
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, bagi-bagi sembako dengan tujuan politik, selama ini menggunakan uang yang tidak halal karena berasal dari uang rakyat. Politikus PDIP Masinton Pasaribu menampik anggapan itu.
ADVERTISEMENT
Menurut Masinton, bagi-bagi sembako yang dilakukan pejabat, seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah bentuk kepedulian pemimpin dengan rakyatnya. Masinton menjelaskan, bagi-bagi sembako itu bukan berarti menyogok rakyat untuk memilih Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.
"Di luar pemilu kan itu menandakan orang yang berbagi, pemimpin yang berbagi. Membagikan apa yang dia punya. Bentuk kedekatan dan komunikasi dengan rakyat, bukan untuk menyuap. Apalagi pakai uang haram," jelas Masinton saat dihubungi kumparan, Jumat (22/6).
Masinton lantas mempersoalkan konteks sindiran Prabowo tersebut. Sebab, jika bagi-bagi sembako dilakukan dalam konteks pemilu, tentu hal itu melanggar aturan.
"Dia enggak jelas dalam konteks apa? Kalau dalam pemilu itu ada aturannya, pengawasnya, ada mekanismenya," terangnya.
Masinton menyarankan Prabowo tak usah mengomentari hal baik yang dikerjakan orang lain. Menurut Masinton, Prabowo juga dapat melakukan hal yang baik untuk rakyat
ADVERTISEMENT
"Pak Prabowo kalau punya ya bagi-bagi saja, meski tidak dalam momen pemilu. Jadi enggak usah mengomentari apa yang dikerjakan orang. Lakukan aja yang baik untuk rakyat," imbaunya.
Sebelumnya, Prabowo menyebut partainya tak memiliki kekuatan dalam memberikan sembako pada rakyat. Bahkan, tak mampu bersaing dengan pihak lain yang sengaja bagi-bagi sembako demi mendulang suara. Prabowo lalu menyebut uang untuk bagi-bagi sembako pasti uang haram.
"Dari mana uangnya? Tidak mungkin uang itu uang halal, mustahil. Itu pasti uang dari bangsa Indonesia," ucap Prabowo dalam video yang dibagikan di Facebook, Kamis (21/6).
ADVERTISEMENT