PDIP Berharap Kabinet Baru Diumumkan Usai Pelantikan Jokowi-Ma'ruf

8 September 2019 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan pengarahan kepada pengurus PDIP se-Aceh di Kota Banda Aceh. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan pengarahan kepada pengurus PDIP se-Aceh di Kota Banda Aceh. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
PDIP sebagai partai penguasa enggan membocorkan teka-teki terkait komposisi serta sosok yang akan mengisi kabinet presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal itu karena PDIP ingin politik nasional kondusif saat pelantikan 20 Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
"PDI Perjuangan bersama Koalisi Indonesia Kerja akan terus bergotong royong meningkatkan koordinasi. Mengingat sidang MPR yang akan melantik Presiden harus didukung dengan suasana yang kondusif," kata Hasto di Kota Banda Aceh, Minggu (8/9)
"Sehingga agenda politik yang diawali dengan pelantikan anggota DPR RI dan MPR, susunan komposisi di DPR dan MPR bisa dilakukan dengan baik," tambahnya.
Menurut Hasto, sebaiknya pengumuman komposisi menteri Jokowi-Ma'ruf Amin disampaikan usai pelantikan. Sebab, menurutnya, itu adalah standar normal dan etika dari politik pemerintahan.
"Hanya kami memang mengharapkan pengumuman itu sesuai dengan tata pemerintahan yang baik, dilakukan setelah presiden dan wakil presiden terpilih dilantik oleh MPR," ujarnya.
Lebih jauh, menurut Hasto, kandidat menteri-menteri yang berasal dari PDIP merupakan wilayah dan wewenang antara Presiden Jokowi dengan Megawati.
ADVERTISEMENT
"Dalam konteks itu, mekanisme di tempat kami, di PDI Perjuangan, antara finalisasi Bapak Presiden Jokowi dengan Ibu Megawati Soekarnoputri terhadap calon-calon menteri yang berasal dari PDI Perjuangan," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah memberi sinyal akan mengumumkan kabinet baru sebelum pelantikan pada 20 Oktober 2019.
"Pengumuman kabinet bisa dilakukan sebelum masa jabatan habis. Tapi sedang saya pikirkan," ucap Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8).