PDIP dan Gerindra Jangan Terbakar seperti Sumur Minyak di Aceh Timur

26 April 2018 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran Sumur Ilegal Aceh. (Foto: Zuhri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran Sumur Ilegal Aceh. (Foto: Zuhri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Terbakarnya sumur minyak di Aceh Timur telah menelan banyak kerugian. Setidaknya 21 orang tewas dan puluhan rumah terbakar akibat insiden ini.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini semburan minyak belum berhenti keluar kendati api telah dapat dipadamkan. Sebotol minyak bumi yang keluar pun ditunjukkan Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitternya, Kamis (26/4).
"Inilah minyak bumi dan air yang berasal dari satu sumur tapi tak mau menyatu. Keduanya berasal dari sumur minyak ilegal di Aceh Timur," tulis Sutopo.
Belum berhenti di situ, Sutopo pun membuat perumpamaan dari sampel minyak dan air tersebut. Sutopo mengibaratkan minyak dan air yang tak mau menyatu adalah dua partai besar Indonesia yang akan bertarung pada Pilpres 2019 nanti.
"Kayak PDIP dan Gerindra yang tak mau menyatu dalam Pilpres 2019. Asal jangan terbakar kayak di Aceh Timur ya," cuit Sutopo.
ADVERTISEMENT
Memang, PDIP dan Gerindra selama ini kerap saling singgung dalam urusan politik. Salah satunya yang belum lama terjadi, PDIP membantah tudingan Gerindra yang mengatakan pendukung Jokowi adalah tokoh utama di balik buzzer-buzzer yang memunculkan isu-isu merugikan seperti isu PKI.
Terlepas dari cuitan Sutopo itu, belum diketahui penyebab kebakaran sumur minyak tersebut dan siapa yang harus bertanggung jawab. Pemprov Aceh menyebut sumur tersebut berdiri ilegal.
Lewat penambangan minyak itu, banyak warga yang menggantungkan hidup di sana. Oleh karena itu, pemerintah setempat tidak menutup sumur-sumur tersebut. Bahkan malam hari sebelum ledakan terjadi, aktivitas pertambangan masih berlangsung di sana.
“Itu memang ilegal dan polisi tahu, tetapi mau kami tindak untuk ditutup, itu juga merupakan ladang pencaharian masyarakat. Meski tidak ada izin, tetapi diawasi oleh polisi selama ini,” ujar Gubernur Aceh Irwandi Yusuf di Gedung DPRD Aceh, Rabu (25/4).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang diperoleh kumparan (kumparan.com), tambang minyak itu merupakan bekas peninggalan Belanda yang diprediksi sudah ada sejak puluhan tahun silam. Ledakan sumur yang terjadi pada Rabu (24/5), bukan kali pertama terjadi.
“Sebelumnya sudah pernah terjadi, tetapi tidak sedahsyat ini, ledakan ini akan kita tindak lanjuti,” ucap Irwandi.