PDIP Dinilai Bisa Menangi Pemilu 2024 Asal Ada 'Jokowi Baru'

Diskusi PDIP bertajuk 'Akankah PDIP Kembali Mencatakan Sejarah Kemenangan 2024' di kantor DPP PDIP. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan

PDIP akan menjaring masukan untuk mempersiapkan Pemilu 2024 dalam Kongres V pada 8-10 Agustus di Bali. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menilai tak menutup kemungkinan PDIP dapat menjadi pemenang pemilu untuk ketiga kalinya di Pemilu 2024.

Namun, yang menjadi tantangan bagi PDIP adalah melahirkan tokoh pemimpin masyarakat populer seperti Joko Widodo (Jokowi). Burhan menilai perilaku pemilih Indonesia lebih menyukai seorang figur daripada kepartaian.

"Suka tidak suka pemilu kita masih di-drive oleh asosiasi personal. Dan sebagian yang memilih PDIP 2019 itu karena ketokohan Pak Jokowi," kata Burhan dalam diskusi 'Akankah PDIP Kembali Mencatatkan Sejarah Kemenangan di Tahun 2024' di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8).

Jokowi, JK, Habibie, Mega di Rakornas PDIP Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Selain itu, Burhan menuturkan partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu harus melanjutkan upaya menarik hati Muslim yang merupakan pemilih mayoritas di Indonesia.

"Pemilih Nahdlatul Ulama yang memilih PDIP di Pileg 2019 lalu bahkan paling gede. Dan itu mungkin yang menjelaskan PDIP menang di Jatim," ucapnya.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan kemenangan PDIP dalam Pemilu 2014 dan 2019 memotong mitos sebuah partai tak dapat memangkan pemilu secara berurutan.

"Kita kemarin adalah memotong siklus mitos reformasi di mana partai tidak bisa memenangkan. Kemarin ternyata juga mendapat bonus, Jawa Timur untuk pertama kali dalam sejarah republik Indonesia dimenangkan oleh PDIP, itu juga menjadi modal perjuangan kita," kata dia.

Karena itu, kata dia, partainya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menciptakan sejarah tiga kali kemenangan dalam pemilu. Baginya, pembangunan organisasi lebih penting daripada popularitas individu.

"Untuk 2024 akan kami persiapkan dengan sebaik-baiknya dan rakyat yang akan menentukan. Dan proses terus membangun organisasi jauh lebih penting dari pada popularitas perorangan, itu yang dilakukan oleh PDIP," ucap dia.