PDIP: Jawa Barat Paling Rentan dengan Isu Komunis

7 Februari 2019 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah di konsolidasi PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur, Kamis (7/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah di konsolidasi PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur, Kamis (7/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Isu komunis menjadi ancaman paling serius bagi PDIP di Pemilu 2019, termasuk bagi calon presiden Joko Widodo. Meski sudah bolak-balik mengklarifikasi di banyak forum, namun Jokowi selalu menjadikan komunis sebagai bahan pidato.
ADVERTISEMENT
Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyebut ada survei internal yang menunjukkan sekitar 9 juta rakyat Indonesia percaya dengan isu bahwa Jokowi itu adalah PKI dan menganut ajaran komunis.
"Masyarakat yang paling rentan dengan isu PKI dan komunis itu, mayoritasnya adalah masyarakat di daerah pemilihan Provinsi Jawa Barat, termasuk di Kabupaten Cianjur ini," kata Basarah saat Safari Kebangsaan PDIP di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2/2019).
Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto (kedua dari kiri), Wasekjen PDI-Perjuangan Ahmad Basarah (kiri) dan Ketua DPD Jawa Barat Tubagus Hasanuddin (kedua dari kanan) di Acara konsolidasi PDIP Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Di balik gembar-gembor isu tersebut, Basarah mengaku ada fitnah dan propaganda yang dilempar pihak tertentu. Tak hanya Jokowi, PDIP juga sering dikaitkan dengan tuduhan isu komunis ini.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, lanjut Basarah, Jokowi selalu memanfaatkan momen bertemu masyarakat untuk mengklarifikasi isu PKI.
Jokowi resmi diusung PDIP jadi Capres 2019. Foto: Instagram/@pdiperjuangan
Basarah menjelaskan, agar masyarakat tercerahkan, Jokowi sering membantah bahwa dirinya komunis dengan analogi, tak mungkin dirinya yang masih berusia bocah bisa masuk dalam PKI saat itu.
"Hampir setiap minggu, dari November, Desember, Januari, Pak Jokowi selalu mengklarifikasi. Kita tahu, siapa yang memakai kan isu itu. Terakhir pengakuan dari pak La Nyalla (pada tabloid Obor Rakyat), siapa yang menggemborkan isu komunis," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Di kesempatan yang sama, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, isu komunis sengaja dilempar karena ada pihak yang tak siap dengan program kerja dan rekam jejak yang baik untuk ditawarkan dalam kontestasi Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Ada yang menutupi masa lalunya yang melanggar HAM. Ada yang mau mencoba kegagalan di dalam kariernya lalu memberi hal negatif, itu biasa. Bagi PDIP, serangan itu menunjukkan peradaban demokrasi dikorbankan hanya demi untuk menang," tegas Hasto.
Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto (kedua dari kanan), Wasekjen PDI-Perjuangan Ahmad Basarah (tengah) dan Ketua DPD Jawa Barat Tubagus Hasanuddin (kanan) di Acara konsolidasi PDIP Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan