news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PDIP Jawab Kritik AHY ke Jokowi: Jangan Terburu-buru Buat Kesimpulan

10 Juni 2018 12:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AHY dan Jokowi (Foto: Puti Cinintiya/kumparan, Biro Pers Setpres.)
zoom-in-whitePerbesar
AHY dan Jokowi (Foto: Puti Cinintiya/kumparan, Biro Pers Setpres.)
ADVERTISEMENT
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengkritik pemerintah lantaran terlalu fokus kepada infrastruktur dan melupakan kebijakan Revolusi Mental. Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, Revolusi Mental merupakan kebijakan jangka panjang yang tak mungkin selesai dalam waktu lima tahun.
ADVERTISEMENT
"Revolusi mental itu program jangka panjang, hasilnya tidak bisa langsung terukur dalam jangka pendek. Jadi kami minta jangan tergesa-gesa membuat kesimpulan prematur," ucap Hendrawan, saat dihubungi kumparan, Minggu (10/6).
Saat mengkritik Jokowi, AHY juga sempat menyinggung soal kebijakan THR untuk PNS yang berasal dari APBD dan APBN. Menurutnya, kebijakan itu juga semestinya bisa diimbangi dengan pemberian bantuan langsung kepada masyarakat miskin.
Pendapat AHY itu juga dibantah oleh Hendrawan. Politikus PDIP itu mengatakan, pemberian THR diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, yang berimbas kepada meningkatnya pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno (Foto: Rian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno (Foto: Rian/kumparan)
"Lebaran disambut dengan harapan daya beli yang meningkat. Ekonomi bergerak, pasar tumbuh, kehidupan lebih dinamis dan kreativitas menjadi terangsang," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Hendrawan menuturkan, kritik dari AHY yang dilontarkan ke pemerintahan Jokowi-JK itu tak berpengaruh pada peluang koalisi antara PDIP dan Partai Demokrat. Menurutnya kritik merupakan hal yang diperlukan pemerintah agar bisa membuat kebijakan yang lebih baik lagi.
"Tidak ada hubungan antara kritik dan peluang koalisi. Koalisi lebih ditentukan oleh kesamaan platform, cita-cita yang diusung. Jadi kita tunggu saja komunikasi politik yang intensitasnya naik pascapilkada mendatang," tutur dia.