PDIP: Kandidat Cawapres Jokowi Sudah Mengerucut ke 3 hingga 5 Nama

11 Juli 2018 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di Acara Samawi di SICC, Bogor, Jawa Barat (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Acara Samawi di SICC, Bogor, Jawa Barat (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Proses penyaringan nama-nama potensial untuk menjadi cawapres Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 terus dilakukan Jokowi dan parpol pendukungnya. Proses pengerucutan cawapres Jokowi sudah dilakukan dan menghasilkan beberapa nama mulai dari kalangan parpol dan nonparpol.
ADVERTISEMENT
Salah satu partai pengusung Jokowi, PDIP menyebut kandidat cawapres sudah mengerucut ke 3 hingga 5 nama.
“Ya bisa 3, bisa 5 (nama), bisa bertambah, sudah bisa mengerucut. Itu kan sangat dinamis tergantung bagaimana pertemuan dan dinamika,” kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/7).
Basarah menjelaskan, penjaringan cawapres Jokowi dilakukan melalui tiga sumber yakni dari internal PDIP, partai politik, dan profesional. Dia menyebut, jika ada nama-nama yang muncul seperti Mahfud MD, Moeldoko, hingga Din Syamsudin adalah dari kalangan nonparpol atau profesional.
“Jadi kalau misalnya muncul nama Pak Mahfud MD, Pak Din Syamsudin, Pak Rizal Ramli, kemudian tokoh lain seperti Pak Moeldoko, Budi Gunawan itu adalah cawpres yang sudah sumbernya di luar PDIP dan di luar koalisi partai-partai pengusung Jokowi,” terangnya.
Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di FGD PDIP (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di FGD PDIP (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Yang jelas, menurut Basarah, di antara nama kandidat cawapres yang ada itu sama-sama memiliki peluang yang setara. Meski begitu, untuk menghindari konflik kepentingan antar partai politik pendukung terhadap proses pemilihan cawapres Jokowi, PDIP terus melakukan pendampingan.
ADVERTISEMENT
“Nanti kita lihat mana yang akhirnya dipilih oleh Pak Jokowi pada waktu yang tepat menunggu secerah matahari yang terbit dari ufuk Timur,” imbuh Wakil Ketua MPR itu.
Hal itu, kata Basarah, sudah diawali dengan pertemuan antara Jokowi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu. Banyak pihak menganggap pertemuan tersebut membahas tentang cawapres Jokowi.
“Ya sudah diawali dengan pertemuan tertutup dengan Ketum PDIP. Saya kira cukup punya alasan moral dan politik Pak Jokowi melakukan pembicaraan awal dengan Ibu Megawati yang pada saat tepat komunikasi politik itu akan dilakukan dilanjutkan dengan ketum-ketum parpol lain,” tutupnya.
Santer terdengar ada dua nama yang menguat sebagai cawapres Jokowi. Yakni, mantan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Dua nama ini ada di kantung Jokowi dan tengah ditimang-timang.
ADVERTISEMENT
Dua nama ini kabarnya termasuk yang dibicarakan Jokowi dengan Megawati, dan pimpinan partai lainnya. Di tengah dua nama itu, muncul nama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi sebagai kandidat cawapres Jokowi. Nama TGB juga semakin menguat sebagai cawapres Jokowi.