PDIP ke Relawan di Medan: Pak Jokowi Ingatkan Senyum Bukan Menghujat

14 Desember 2018 23:55 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasto dan Djarot Serap aspirasi relawan dan buruh se-kota Medan pendukung Jokowi-Ma'ruf di rumah aspirasi Jokowi-Ma'ruf Amin di Medan, Sumut, Jumat (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hasto dan Djarot Serap aspirasi relawan dan buruh se-kota Medan pendukung Jokowi-Ma'ruf di rumah aspirasi Jokowi-Ma'ruf Amin di Medan, Sumut, Jumat (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat menyerap aspirasi dari sejumlah relawan dan buruh pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Medan, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Salah satu di antara relawan, Budi, dari perwakilan Relawan Jokowi (Rejo) Sumatera Utara menyampaikan bahwa Jokowi yang merupakan petahana kerap diserang dengan isu-isu miring. Serangan itu, menurut Budi, bisa berasal dari media sosial yang berisi seputar berita bohong atau hoaks.
"Kita diserang, dimaki, dibelah, tapi pertahanan kita tidak ada, kemampuan balik menyerang tidak ada," kata Budi di Rumah Aspirasi Relawan, Jalan Hayam Wuruk, Medan, Sumatera Utara, Jumat (14/12)
Mendengar aspirasi itu, Hasto meminta para relawan tidak mudah terpancing dengan hoaks yang menyasar pasangan Jokowi-Ma'ruf. Ia mengimbau para relawan tidak balik menyerang hujatan, umpatan, atau menyebar hoaks yang menerpa jelang Pilpres 2019.
Hasto mengatakan, pemilihan presiden merupakan alat untuk mencari pemimpin. Cara-cara yang tidak beradab dengan menyebar hoaks dapat memecah belah sesama masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Buat apa? Bangsa ini bisa terbelah. Pak Jokowi mengingatkan kita untuk tersenyum, agar kita tetap bekerja. Bukan dengan cara-cara menghujat," ucap Hasto.
Hasto dan Djarot Serap aspirasi relawan dan buruh se-kota Medan pendukung Jokowi-Ma'ruf di rumah aspirasi Jokowi-Ma'ruf Amin di Medan, Sumut, Jumat (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hasto dan Djarot Serap aspirasi relawan dan buruh se-kota Medan pendukung Jokowi-Ma'ruf di rumah aspirasi Jokowi-Ma'ruf Amin di Medan, Sumut, Jumat (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Ia juga menyinggung ada seorang ulama yang mencela presiden jelang Pilpres. Menurut Hasto, setiap agama mengajarkan kebaikan, sementara mencela seseorang tidak membawa akhlak kebaikan bagi umat.
"Kalau orang menyerang-menyerang dengan cara seperti itu, itu menggembosi dirinya sendiri," tutur dia.
Hasto kemudian berkaca pada masa Pilpres 2014, saat Jokowi diserang dengan fitnah melalui tabloid Obor Rakyat. Meski tidak balik menyerang, nyatanya masyarakat tetap memilih Jokowi sebagai presiden periode 2014-2019.
"Mau jadi sengkuni atau pandawa?," tanya Hasto kepada para relawan. Relawan sontak penjawab ingin seperti pandawa.
Ia bertanya lagi kepada relawan dan buruh, apakah mau mengikuti nabi atau setan. Relawan kembali menjawab ingin mengikuti sifat-sifat nabi.
ADVERTISEMENT
"Mereka teriak-teriak jungkir balik, kita harus tetap tersenyum. Kita tetap bekerja, biarkan anjing menggonggong kafilah berlalu," tutup Hasto.
Pertemuan relawan dan buruh se-kota Medan pendukung Jokowi menutup hari pertama safari politik kebangsaan PDIP jilid III. Sebelumnya, Hasto dan Djarot menggelar konsolidasi kader tiga DPC sekaligus yakni DPC Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi di Wings Hotel, Deli Serdang, serta bertemu Relawan Koalisi Perempuan untuk Jokowi di Tanjung Morawa.