PDIP Kritik Ketua MPR: Sidang Tahunan Bukan Forum Politik Partisan

16 Agustus 2018 22:03 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua dewan pembina Cap Go Meh Charles Honoris (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua dewan pembina Cap Go Meh Charles Honoris (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Fraksi PDIP Charles Honoris kesal dengan kritik yang disampaikan Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam pidato di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD. Dalam pidatonya, Zulkifli menyindir pemerintah soal harga sembako.
ADVERTISEMENT
Charles mengatakan, semestinya yang harus disampaikan dalam forum tahunan adalah penyampaian laporan kinerja lembaga negara, bukan kritik.
“Pasal 66 Peraturan MPR Nomor 1 Tahun 2014 itu menyebutkan sidang tahunan itu untuk memfasilitasi lembaga-lembaga negara menyampaikan laporan kinerja. Jadi, bukan forum untuk politik partisan,” kata Charles usai Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Menurut Charles, pidato Zulkifli semestinya fokus kepada laporan kinerja MPR selama setahun ke belakang. Sehingga kritik Zulkifli yang disampaikan ke Jokowi tidak terlepas dari posisi PAN di Pilpres 2019.
“Jadi, Pak Zulkifli seharusnya sadar bahwa dia pidato sebagai Ketua MPR, bukan Ketum PAN yang sudah mendukung kubu lain, sehingga dia terlihat sangat bersemangat mengkritik Jokowi,” ucapnya.
Suasana di Gedung DPR  saat sidang tahunan, Kamis (16/8/2018). (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Gedung DPR saat sidang tahunan, Kamis (16/8/2018). (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
Anggota Komisi I DPR itu mengatakan, sidang tahunan adalah forum terhormat dan pemersatu jelang peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Tetapi, oleh Zulkifli akhirnya dijadikan sebagai forum partisan.
ADVERTISEMENT
“Ketua MPR kali ini bukan seorang negarawan,” tuturnya.
Selain itu, Charles juga mempertanyakan data-data yang dipakai Zulkifli di bidang ekonomi. Misalnya, soal harga sembako dan daya beli masyarakat yang disebut Zulkifli sebagai ‘aspirasi emak-emak’. Menurut data BPS per Juli 2018, inflasi sebesar 3,18 persen adalah terendah sepanjang sejarah.
“Jadi kalau mengkritik harus berbasis data jangan fiksi. Karena ukuran keberhasilan kinerja Pak Jokowi berdasarkan data. Bukan asal omong,” pungkasnya.
Dalam pidatonya Zulkifli meminta agar harga sembako lebih terjangkau.
"Bapak Presiden, ini ada titipan emak-emak, titipan rakyat Indonesia agar harga-harga terjangkau, agar kebutuhan sehari-hari (terpenuhi)," kata Zulkifli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).