PDIP Merasa Disudutkan terkait Kericuhan di Jogokariyan

28 Januari 2019 22:32 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Bambang Praswanto (kiri) dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY Yuni Setia Rahayu (kanan). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Bambang Praswanto (kiri) dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY Yuni Setia Rahayu (kanan). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kericuhan massa simpatisan paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin yang terjadi di depan Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, membuat PDIP merasa terpojokkan. Sebab, Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Bambang Praswanto merasa dalam peristiwa itu dihembuskan isu simpatisan PDIP yang menyerang sebuah masjid.
ADVERTISEMENT
“Kami merasa dirugikan, dipojokkan (disudutkan), kenapa jadi gini? Padahal peristiwa itu kan peristiwa sangat biasa dan deklarasi di suatu tempat dan pulang ke rumah masing-masing. Dan biasanya, tidak terjadi peristiwa yang seheboh itu,” kata Bambang, Senin (28/1).
Dia mengatakan, hingga Minggu (27/1) malam, beredar isu simpatisan PDIP melempari masjid. “Itu kan bisa digoreng sedemikian rupa, ada isu agama yang berkembang,” ucapnya.
Tak hanya PDIP, kata Bambang, Kota Yogyakarta juga dirugikan dengan kabar tak benar tersebut. Seakan-akan Yogyakarata bermasalah dengan isu SARA.
“Sangat merugikan juga merugikan negara ini dan Yogyakarta, dikira ada masalah SARA, ada masalah agama. Digoreng, dibesarkan secara nasional, Yogya gawat. Nyatanya enggak kan (tidak ada penyerangan masjid)?” ujarnya.
Suasana Masjid Jogokariyan usai kerusuhan di Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Masjid Jogokariyan usai kerusuhan di Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
Terkait kasus tersebut, kini Bambang menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Namun, Bambang menyakini tidak ada simpatisan Jokowi yang sampai hati merusak masjid.
ADVERTISEMENT
“Kalau ada kawan saya yang melakukan hal tidak benar ya saya minta maaf,” kata Bambang.
“Berita itu enggak benar, saya enggak habis pikir (kalau) ada orang yang merusak masjid dan teman-teman saya juga bukan perampok. Kalau ada buktinya, ya monggo (silakan) saja. Saya mengecam betul mengutuk kalau ada yang merusak tempat ibadah,” tegasnya.
Ricuh di depan Masjid Jogokariyan pada Minggu (27/1) sore ini ramai diperbincangkan. Menurut keterangan polisi, massa bergerak usai deklarasi dukungan Jokowi - Ma'ruf di Stadion Mandala Krida.
Kemudian saat massa melintas di depan masjid, terjadi kericuhan dengan pemuda setempat. Hingga akhirnya didamaikan polisi dan Muspika. Masjid Jogokariyan merupakan masjid bersejarah yang diresmikian oleh Ketua Muhammadiyah Kota Yogya pada tahun 1967.
ADVERTISEMENT
Masjid yang berdiri di Kampung Jogokariyan ini merupakan masjid percontohan nasional, yang melibatkan masyarakat sekitar untuk menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas.