news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PDIP Minta Kasus Caleg Injak Sajadah Tak Perlu Dipolitisasi

21 Februari 2019 17:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Video yang menggambarkan caleg PDIP DPRD DKI Jakarta, Doddy Akhmadsyah Matondang, sedang senam sambil menginjak sajadah menuai polemik. Padahal, sajadah yang dipakai pada acara Minggu, (17/2) itu, sudah usang dan tidak dipakai.
ADVERTISEMENT
Doddy sudah menyatakan permohonan maaf kepada publik. Meski demikian, kejadian tersebut tetap menjadi pusat perhatian para pengguna media sosial. Beberapa netizen mencoba mengaitkan dengan statusnya sebagai caleg.
Menanggapi hal itu, politikus PDIP Masinton Pasaribu meminta semu pihak untuk tidak mempolitisasi kasus tersebut karena sudah selesai. Sebab, menurut Masinton, penjelasan pengurus musala juga sangat jelas.
"Penjelasan pengurus musala sudah clear bahwa sajadah itu sudah tidak terpakai," kata Masinton kepada wartawan, Kamis (21/2).
Anggota komisi III DPR itu menegaskan, jika masih ada pihak yang mempolitisasi kejadian ini, maka masyarakat bisa menilai ada motif atau tujuan politik tertentu.
"Kalau masih ada politisi yang memelintir dan mempolitisasi, akal sehat masyarakat bisa menilai motif politisi tersebut," ujar Masinton.
ADVERTISEMENT
Barnas Affansi, Ketua Mushola Nurul Iman, di area Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
Sebelumnya, kumparan juga berhasil menemui Ketua Musala Nurul Iman, Barnas Alffandi, di daerah Cengkareng. Musala ini yang terlihat di video yang viral.
ADVERTISEMENT
“Jadi itu sebenarnya bukan sejadah. Kan kalau sejadah itu yang kaya gitu (sajadah satuan), itu cuma karpet dipotong potong. Sudah rusak memang, sudah jelek. Dan waktu itu dipakai buat nutupin kaca, kan musala lagi dibangun nih,” ujar Barnas.