PDIP: Obor Rakyat Dikeluarkan Secara Sadar oleh Tim Kampanye Prabowo

13 Desember 2018 15:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara Workshop Kepelatihan Tim Pemenangan Jokowi - Ma'aruf Amin, Jumat (7/12). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara Workshop Kepelatihan Tim Pemenangan Jokowi - Ma'aruf Amin, Jumat (7/12). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Eks kader Partai Gerindra La Nyalla mengaku bahwa dia yang menyebarkan kabar bohong bahwa Jokowi PKI. Terkait hal ini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berharap agar setelah ini tidak ada lagi fitnah yang ditujukan kepada Jokowi.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata Hasto, La Nyalla telah mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
"Dengan apa yang dilakukan oleh La Nyalla, kita berharap tidak ada lagi fitnah yang dilakukan. Toh, La Nyalla akhirnya mendukung Pak Jokowi setelah bertemu, karena Pak Jokowi itu memimpin demi kemaslahatan nusa dan bangsa. Bukan untuk kelompok dan golongan tertentu, tapi untuk bangsa dan negara," kata Hasto di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (13/12).
Hasto mengungkapkan, isu yang ditulis di majalah Obor Rakyat yang kemudian disebar di Jawa Timur dan Madura itu memang salah satu strategi tim kampanye Prabowo Subianto saat Pilpres 2014. Keterangan itu didapatkan Hasto dari Ketua Umum PPP Romahurmuziy, yang pada saat itu merupakan salah satu anggota tim pemenangan Prabowo.
ADVERTISEMENT
Diketahui, PPP yang saat itu diketuai Suryadharma Ali merupakan salah satu partai pengusung Prabowo-Hatta Rajasa di Pilpres 2014.
Jokowi dan La Nyalla. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan La Nyalla. (Foto: Dok. Istimewa)
"Soal Obor Rakyat, menurut Mas Romy yang dulu bergabung dengan Pak Prabowo, itu dikeluarkan secara sadar oleh tim kampanyenya," ungkapnya.
Kekalahan Prabowo di Pilpres 2014, menurut Hasto, merupakan bukti bahwa rakyat tidak terpengaruh berita bohong. Ia mengajak masyarakat untuk memilih calon pemimpin dengan rekam jejak yang baik.
"(Kekalahan Prabowo) menunjukan rakyat tidak simpatik kepada fitnah. Kita cari pemimpin untuk semua. Pemilu jadi alat untuk memilih presiden dan Pak Jokowi lah yang menunjukan rekam jejak yang baik bagi seorang pemimpin," pungkasnya.
Saat menyambangi kediaman cawapres Ma'ruf Amin, La Nyalla Mattalitti menyampaikan permohonan maaf atas kabar bohong terhadap Jokowi yang ia sebarkan lewat majalah Obor Rakyat.
ADVERTISEMENT
"Saya datang ke beliau (Jokowi), saya minta maaf. Bahwa saya yang isukan Pak Jokowi PKI. Saya yang fitnah Pak Jokowi Kristen, China," kata La Nyalla di Jalan Situbondo 12, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).
"Saya yang sebarkan Obor (Rakyat) di Jawa Timur, Madura. Akhirnya saya datang ke beliau dan sampaikan, saya mau minta maaf tiga kali. Alhamdullilah dimaafkan, ya sudah," tambah eks Ketum PSSI ini.