PDIP: Pak Jokowi Cermati Masukan-masukan Pak Kwik Kian Gie

18 September 2018 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) periode 1999/2000, Kwik Kian Gie di Pengadilan Tipikor, Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) periode 1999/2000, Kwik Kian Gie di Pengadilan Tipikor, Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pakar ekonomi yang juga politikus PDIP Kwik Kian Gie, menyeberang bergabung bersama Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam tim ekonomi. Kwik menyebut masukan-masukannya soal ekonomi selama ini tak direspons oleh Jokowi.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, politikus PDIP Eva Kusuma Sundari, menyebut Jokowi sebetulnya mencermati setiap masukan dari siapa pun, apalagi dari Kwik yang pernah menjabat sebagai Menko Ekonomi dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
"Saya yakin Presiden mencermati masukan-masukan Pak Kwik Kian Gie melalui media, dan mungkin dilaksanakan. Hanya saja Pak Kwik Kian Gie tidak tahu," ucap Eva kepada kumparan, Selasa (18/9).
Anggota komisi keuangan DPR itu mengatakan, jangankan masukan dari Kwik Kian Gie, Jokowi bahkan mencermati setiap masukan dan kritik yang ada di media. Eva termasuk yang pernah direspons pernyataannya oleh Jokowi.
"Saya tahu Pak Jokowi amat memperhatikan media. Pernah loh statement saya direspons personal dan menitipkan respons tersebut melalui jalur organisasi, partai. Saya dikontak Mas Pram dan sekjen. Jadi ada cara dan tata yang digunakan presuden untuk interaksi," papar Eva.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Eva menyebut Jokowi tidak bisa melayani semua pendukungnya secara individu. Tidak ada penasihat pribadi Jokowi, tapi semua dilaksankan lewat pendekatan kelembagaan atau organisasi. Begitu juga dalam merespons setiap masukan.
"Pak Jokowi berkali-kali mengundang ekonom dan bisnis melalui mekanisme ISEI, KEIN, Apindo, dan lain-lain. Hal yang sama juga dilakukan Pak Jokowi dengan para pendukung partai, relawan, profesi bahkan kelompok mahasiswa. Yang personal itu para ketum partai untuk keputusan strategis," imbuhnya.