PDIP: Pemindahan Markas Tim Prabowo ke Jateng Hanya Sensasi Politik
ADVERTISEMENT
PDIP tak gentar menghadapi strategi kubu Prabowo-Sandi yang hendak memindahkan markas pemenangan ke Jawa Tengah. Strategi ini dipilih karena kubu Prabowo-Sandi ingin memecah suara Jokowi di provinsi yang merupakan kandang banteng tersebut.
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, dalam pertempuran pemilu, kubu Prabowo-Sandi harusnya memikirkan soliditas basisnya dulu sebelum menyerang lumbung suara lawan.
"Pemindahan itu hanya mencari sensasi politik. Kalau mau menyerang pihak lawan, basis mereka harus solid," ujar Hasto ketika dihubungi, Senin (10/12).
Hasto menilai, harusnya kubu Prabowo-Sandi terlebih dahulu membereskan kekuatan tempur timnya. Misalnya, justru banyak kader serta pengurus PAN dan Demokrat yang malah mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Alih-alih membereskan masalah ini, kata Hasto, kubu Prabowo-Sandi malah melakukan penetrasi ke kandang banteng yang relatif memiliki loyalitas kepada Jokowi dan PDIP.
"Harusnya jaga kandang mereka dulu. Banyak kader-kader PAN dan Demokrat justru memberi dukungan ke Pak Jokowi. Rencana pemindahan ini justru membuat Koalisi Indonesia Kerja kerja lebih solid. Bukan hanya PDIP," kataa dia.
ADVERTISEMENT
Hasto kemudian menjelaskan karakter pemilih di Jateng. Menurut dia, mengubah pemilih di Jateng agar memilih Prabowo-Sandi tidaklah mudah.
"Pemilih ini punya loyalitas. Loyalitas ini bukan proses yang dibangun sesaat. Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai pemimpin yang muncul dari bawah punya basis massa yang loyal dan kuat," kata dia.
"Jadi kalau mereka bilang strategi masuk ke kandang, justru akan menyulitkan mereka. Karena pemilih di Jateng loyal," tutur dia.
Kubu Prabowo-Sandi berencana memindahkan markas mereka ke Jateng mulai Januari 2019. Rencana ini muncul pertama kali oleh Direktur Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, Sudirman Said.
Sementara itu, anggota Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahean menjelaskan, langkah ini merupakan strategi untuk memecah suara Jokowi. Caranya, dengan sistem multilevel marketing atau MLM dilengkapi dengan kampanye door to door.
ADVERTISEMENT
"Kami di Jateng terutama mendatangi masyarakat secara langsung, konsep door to door. Kami lakukan kami berkumpul bersama masyarakat kecil-kecil mungkin 300 orang 500 orang," kata Ferdinand di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/12).
"Tapi akan sangat efektif karena kita akan menggerakkan mereka kemudian dengan pola MLM," lanjutnya.