PDIP Safari Politik di Aceh, Fokus Menangkan Jokowi - Ma'ruf Amin

6 Maret 2019 7:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat (30/12). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat (30/12). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
PDIP menggelar safari politik di Provinsi Aceh, Rabu (6/3). Safari politik dipimpin langsung oleh Sekertaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto direncanakan akan mengunjungi beberapa pondok persantren dan bertemu tokoh masyarakat Aceh.
ADVERTISEMENT
Hasto mengatakan, kunjungan politiknya kali ini sekaligus bertujuan untuk memenangkan Jokowi - Ma’ruf Amin di Tanah Gayo itu. Menurutnya, perlu kerjasama seluruh partai koalisi, tokoh-tokoh pendukung paslon nomor urut 01, hingga relawan untuk meraih kemenangan di Aceh.
“Kehadiran kami berkonsentrasi pada upaya pemenangan Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin, dan didorong oleh kesadaran terhadap masa depan Aceh sebagai Serambi Mekkah,” ucap Sekjen Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin itu di Jakarta sebelum terbang ke Aceh, Rabu (6/3) pagi.
“Dukungan para ulama, tokoh masyarakat, dan kerjasama yang baik dengan seluruh Partai Lokal Aceh menjadi prioritas kerja Tim Kampanye Paslon 01. Karena itulah kami datang membawa pesan khusus Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin, bersama dengan Lukmanul Hakim, Wakil Ketua MUI, Habib Sholeh, Habib Ali Assegaf, hingga DR Zuhairi Misrawi, alumni Universitas Al Azhar, Mesir,” sambungnya.
Presiden Jokowi (tengah) di dampingi Ibu Negara Iriana Jokowi ( kedua kanan) Sambangi Ring Road Coffee di Aceh Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Hasto mengatakan, kunjungannya ke Aceh berdasarkan pengalaman Jokowi yang pernah meniti karier di wilayah itu. Menurutnya, Jokowi juga telah mengerti betul kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh.
ADVERTISEMENT
"Seluruh nafas kehidupan Masyarakat Aceh telah ditangkap, dipahami, dan diinternalisasikan dengan baik oleh Pak Jokowi. Berpadu menjadi satu dengan Kiai Ma'ruf Amin menjadikan kepemimpinnya hadir merepresentasikan kesatupaduan ulama dan umara, serta umara dan ulama,” pungkasnya.
Jokowi pernah bekerja di Aceh jauh sebelum terjun ke dunia politik. Jokowi tinggal di aceh selama dua tahun pada 1986-1988. Saat itu, Jokowi bekerja di PT Kertas Kraft Aceh (KKA) milik BUMN yang memproduksi kertas kantong semen.
Dalam perusahaan itu, Jokowi bekerja sebagai supervisor untuk survei hutan dan potensi bahan baku kertas. Tentu pekerjaan ini sangat cocok dengan latar belakang Jokowi yang merupakan seorang sarjana Ilmu Kehutanan.