news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PDIP Sebut Pertemuan dengan Demokrat Bisa Tambah Dukungan untuk Jokowi

24 Februari 2018 22:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Basarah, Wasekjen bidang pemerintahan (Foto: Intan Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Basarah, Wasekjen bidang pemerintahan (Foto: Intan Novian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rencana pertemuan antara perwakilan dari dua partai besar yaitu PDIP dan Demokrat akan segera terealisasi. Sebab, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengusung elite PDIP seperti Hasto Kristiyanto dan Muhammad Prananda Prabowo untuk bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono.
ADVERTISEMENT
Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menjelaskan, pertemuan itu nantinya bisa diartikan sebagai upaya untuk menambah dukungan pada Jokowi di Pilpres mendatang.
"Bisa saja (untuk mendapat dukungan). Semua proses penjajakan itu bisa berdialog, berdiskusi dengan parpol manapun ada fase penyisihan, ada fase grand final, dan finalnya nanti menentukan. Pastinya partai-partai yang akan bekerja sama mendukung Pak Jokowi dan cawapresnya," kata Basarah di Grand Inna Hotel, Bali, Sabtu (24/2).
Dia menambahkan, PDIP membuka peluang dengan partai lain untuk berkoalisi dengan PDIP. Termasuk dengan Demokrat yang tidak tergabung dengan koalisi partai pemerintah.
Presiden Jokowi di Rakernas PDIP di Sanur, Bali. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di Rakernas PDIP di Sanur, Bali. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
"Sangat mungkin. Tidak menutup kemungkinan pada akhirnya hanya akan satu paslon. Politik katanya kan is not a possibility dari segala kemungkinan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ia mengatakan jika kemungkinan nanti pimpinan partai-partai di luar koalisi pemerintah lainnya seperti Gerindra dan PKS juga akan bergabung.
"Kalau kemudian Pak Prabowo, Pak Sohibul Iman merasa bahwa sudahlah kita bersama- sama saja dalam satu blok agar Pilpres aman tidak ada konflik. Dan peluang itu masih sangat mungkin terjadi. Mengapa tidak UU Pilpres memungkinkan untuk satu paslon," lanjutnya.
Dia menegaskan bahwa politik sangat dinamis sehingga kerap terjadi perubahan khususnya jelang kontestasi politik.
"Ya politik sangat dinamis. Komunikasi silaturahmi dengan pimpinan parpol saya kira bukan sesuatu yang tabu dilaksanakan oleh PDIP, " pungkasnya.
Dialog antara PDIP dan Demokrat rencananya akan dilakukan di Rakernas PDIP di Bali. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, pertemuan itu bukan untuk membahas soal Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Hal-hal realisitis lebih dulu, memahami visi dan misinya. Platform-nya, isu strategis di DPR, isu RUU KUHP," kata Hasto di Denpasar, Bali, Sabtu (24/2).
Selain AHY, Hasto mengaku ada sejumlah pihak yang mengajukan ingin bertemu dengan Megawati. Salah satunya yakni Ketum PAN Zulkifli Hasan.