PDIP: Secara Tak Langsung SBY Beri Dukungan ke Jokowi-Ma’ruf

14 November 2018 15:35 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasto Kristiyanto. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hasto Kristiyanto. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kubu Jokowi-Ma'ruf menyambut positif sikap Partai Demokrat yang membebaskan kadernya untuk memilih paslon di Pilpres 2019. Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, menilai secara tidak langsung, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini telah memberikan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
“Ini kami beri apresiasi mengingat Pak SBY di dalam mengambil keputusan ada pertimbangan yang matang. Dan ini juga menunjukkan dukungan ke Jokowi-Ma’ruf secara tidak langsung sebenarnya telah diberikan,” kata Hasto di Media Center Jokowi-Ma’ruf, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (14/11).
Dalam Pemilu 2019 Partai Demokrat sudah bergabung dengan koalisi yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hasto menduga langkah tersebut diambil SBY karena menyadari pasangan Jokowi-Ma'ruf-lah yang bisa diterima oleh masyarakat luas.
Terbukti, dari hasil beberapa survei yang masih menempatkan pasangan Jokowi-Ma'ruf di peringkat pertama. Selain itu, PDIP sebagai salah satu partai pengusung Jokowi-Ma'ruf, selama in menjaga komunikasi dengan para petinggi Partai Demokrat.
“Mengingat dengan adanya kebebasan tersebut ini juga berangkat dari realitas berdasarkan hasil survei dan juga dukungan kepala daerah lintas Koalisi Indonesia Kerja (KIK) juga menunjukkan kepemimpinan Pak Jokowi-Ma’ruf dapat diterima secara luas,” ujar Hasto.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Sekjen PDIP menilai sikap Demokrat ini juga merupakan bagian dari dinamika politik yang terjadi di Pilpres 2019. Untungnya, dinamika ini menguntungkan kubu Jokowi-Ma'ruf.
“Memang itu juga mengisyaratkan bahwa dari Partai Demokrat menyatakan bahwa dukungan kepada Pak Prabowo yang secara formal diberikan pada saat pendaftaran di KPU ternyata sekarang mengalami perubahan. Ini merupakan bagian dari dinamika politik dan buat kami, kami nilai sebagai hal positif,” tutur Hasto.
SBY di pembekalan caleg Partai Demokrat. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SBY di pembekalan caleg Partai Demokrat. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, menyatakan partainya tidak akan menghukum kepala daerah atau kader yang tak mendukung Prabowo-Sandi. Menurut dia, perbedaan sikap dalam pemilu merupakan hal yang tak bisa dihindari.
"Apakah partai PDIP dan Gerindra seratus persen kadernya atau simpatisannya juga akan mendukung hal yang sama? Belum tentu. Kembali ke masing-masing pribadi kan, datang ke bilik," kata dia usai pembekalan caleg Demokrat di Jakarta, Minggu (11/11).
ADVERTISEMENT
"Sekarang kita tidak bisa memberikan punishment (hukuman). Kita hanya bisa menyerukan, tapi kalau memberikan punishment tidak bisa," tutup Ibas.