PDIP Siapkan Kader Jadi Ketua MPR: Achmad Basarah hingga Yasonna Laoly

22 Juli 2019 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2019 dipastikan akan menempati posisi Ketua DPR. Tapi, tak menutup kemungkinan PDIP juga akan mendapatkan posisi Ketua MPR karena memang tak bertentangan dengan UU MD3.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Hendrawan Supratikno menuturkan kadernya memiliki sejumlah kader potensial yang dapat menduduki posisi ketua MPR. Misalnya, Achmad Basarah yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua MPR.
Selain itu, ada juga nama politikus PDIP Yasonna Laoly dan Ketua DPP Andreas Hugo Pareira.
"Wakil Ketua MPR kita sekarang kan Pak Achmad Basarah, doktor Pancasila, lima tahun mendampingi Pak Taufiq Kiemas. Lalu ada yang dulunya pimpinan fraksi Pak Yasonna Laoly, terus Pak Trimedya Pandjaitan, banyak. Ada pula Andreas Hugo Pereira. Tokoh-tokoh yang berkecimpung memahami konstitusi dan sistem ketatanegaraan sekarang," ujar Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/7).
Putri pendiri PKS Yusuf Supendi, Azmah Shoobiroh (kiri) dan Wasekjen PDIP, Ahmad Basarah (tengah) di konsolidasi PDIP, Jawa Barat. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Meski memiliki sejumlah nama, Hendrawan menuturkan seluruh keputusan dikembalikan kepada Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum. Menurutnya, saat ini partai sedang menunggu pelantikan pimpinan fraksi sebelum menentukan calon pimpinan MPR.
ADVERTISEMENT
Hendrawan menuturkan sebagai partai dengan jumlah suara dan kursi terbesar, kemungkinan partainya akan membentuk paket pimpinan MPR tersendiri di luar paket pimpinan lainnya.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menjawab pertanyaan wartawan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (25/6). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
"Kami itu kursinya besar, maka tentu sayang kalau kami tidak berinisiatif ya dong. Masa partai dengan kursi terbesar pasif, nanti you marah lagi, ya kan. Nah nanti kok partai dengan suara terbesar pasif, kan kita harus membangun inisiatif politik," ujarnya.
Hendrawan juga tak menutup kemungkinan partainya akan merangkul parpol di luar koalisi Jokowi untuk membentuk paket pimpinan MPR. Sebab, kata dia, komunikasi dilakukan dengan semua pihak.