news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PDIP: Silakan PKS Kampanye Negatif, Tapi Harus Sesuai Data dan Fakta

16 Oktober 2018 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi PDIP, Eriko Sotarduga. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Politisi PDIP, Eriko Sotarduga. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polemik penggunaan jenis kampanye negatif di pemilu masih menjadi persoalan. Ide yang datang dari elite PKS tersebut dikritisi oleh lawan-lawan politik di 2019.
ADVERTISEMENT
PDIP misalnya yang mempermasalahkan penggunaan kampanye itu meski diperbolehkan dalam aturan. Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga menilai jika harus menggunakan model kampanye seperti itu harus sesuai dengan data dan fakta.
"Kampanye ini kan ada beberapa cara, kampanye positif, negatif, tapi ada juga kampanye hitam. Kalau kampanye negatif menyampaikan dengan data-data bahwa ini lebih baik dengan seperti ini, komparasinya ini, ternyata ini masih belum, itu sah-sah saja," kata Eriko di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10).
"Silahkan saja. Tapi sebenArnya juga kalau mau menyampaikan kampanye negatif ini tentu dengan data, tentu dengan sesuatu yang benar-benar nyata," lanjutnya.
Eriko kemudian menegaskan bahwa yang tidak diperbolehkan dalam kampanye negatif yaitu jika dasar yang menjadi acuan hanya sebuah ilusi semata. Sehingga, bisa menyebarkan informasi hoaks ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Jangan berupa misalnya ilusi-ilusi. Ini yang sering terjadi menyampaikan kampanye negatif dengan ilusi-ilusi dengan perbandingan-perbandingan yang tidak dengan data sesungguhnya," katanya.
Baginya, kampanye yang sebenarnya adalah ajang untuk memberikan gagasan atau ide terbaik agar bisa mensejahtekan masyarakat. Selama ini, apa yang sudah dilakukan PKS tak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat.
"Kampanye itu kan sebenarnya harusnya ide, gagasan, konsep, dan juga apa yang sudah dilakukan. Kalau tadi PKS apa yang sudah dilakukan PKS selama ini, artinya di dalam parlemen yang ada selama ini apakah sudah melakukan dengan sungguh-sungguh," jelasnya.
"Karena kalau kita lihat praktik di parlemen tidak seperti itu kenyataan yang ada. Nah ini perlu juga diketahui," pungkasnya.
ADVERTISEMENT