PDIP Sindir Aher Soal Sungai Citarum: Lihat Sekarang Terkotor di Dunia

24 November 2018 17:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Konsolidasi Pemenangan Pileg & Pilpres 2019 di Bandung Barat, Sabtu (24/11/2018). (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Konsolidasi Pemenangan Pileg & Pilpres 2019 di Bandung Barat, Sabtu (24/11/2018). (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
PDIP menggelar rapat konsolidasi pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 bersama dengan DPD dan DPC Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Dalam rapat itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat menyinggung bencana yang rawan terjadi di Jawa Barat. Menurutnya, bencana itu merupakan masalah lingkungan yang perlu segera diatasi.
ADVERTISEMENT
"Bung Karno dulu kalau ke Jawa Barat selalu berbicara lihatlah alam yang kaya ini. Dulu kalau pagi bersih-bersih, menyapu. Ke mana tradisi ini. Bahkan harus disyukuri karena Jawa Barat ini provinsi dengan alam raya yang cukup indah," kata Hasto di Aula Hotel Mason Pine, Cipendeuy, Padalarang, Bandung Barat, Sabtu (24/11).
Kemudian, Hasto menyindir mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) yang pernah berjanji untuk membereskan permasalahan Sungai Citarum. Namun, janji itu tak kunjung direalisasikan hingga Aher tak lagi menjabat.
"Tiba-tiba dulu ada gubernur yang mencanangkan 10 tahun memimpin dan membereskan Sungai Citarum. Sampai sekarang nggak beres-beres," ujarnya.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (1/9). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (1/9). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Padahal, kata Hasto, Sungai Citarum merupakan salah satu perabadan masyarakat Jawa Barat. Ia menyayangkan, saat ini Sungai Citarum menjadi salah satu sungai yang paling tercemar di dunia.
ADVERTISEMENT
"Padahal Citarum itu adalah peradaban masyarakat pasundan. Tiba-tiba sekarang kita lihat begitu tercemar terkotor di dunia, ke mana kepemimpinan 10 tahun yang lalu," ujarnya.
Untuk itu, Hasto mengajak kader PDIP untuk membantu melestarikan lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik. Ia meminta agar kader mulai beralih menggunakan alat-alat yang ramah bagi lingkungan.
"Kita ini bagian dari kelestarian lingkungan. Maka kemarin ada peristiwa paus mati karena banyak menelan plastik bayangkan. Maka PDIP juga berbicara tentang lingkungan. Mari kita minimkan penggunaan botol- botol minuman plastik, kita kembali kalau perlu pakai gelas yang bisa dipakai berkali-kali," kata Hasto.