PDIP soal 3 Syarat yang Diajukan Kapitra: Dibahas Puan, Pramono, Utut

18 Juli 2018 20:33 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers PDIP terkait pendaftaran calon legislatif di DPP PDIP, Jakarta. (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers PDIP terkait pendaftaran calon legislatif di DPP PDIP, Jakarta. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pencalegan pengacara Imam Besar FPI Rizieq Syihab, Kapitra Ampera, melalui PDIP menjadi kontroversi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan pencalegan Kapitra. Namun Kapitra tidak secara tegas membantah pencalegan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kapitra dalam jumpa pers siang tadi justru memberikan tiga syarat sebelum bergabung ke PDIP. Menanggapi hal ini, Hasto Kristiyanto mengatakan tiga syarat tersebut akan dibahas oleh DPP PDIP.
"Kami menyerahkan (ke DPP PDIP) karena nanti ada Pak Pramono Anung, ada Mbak Puan dan juga Pak Utut yang melakukan dialog terkait hal tersebut," ujar Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (18/7).
Hasto menjelaskan, partainya tidak mempersoalkan sosok Kapitra yang selama ini dianggap berseberangan dengan PDIP. Sekalipun Kapitra yang merupakan pengacara Rizieq Syihab kerap mengkritik PDIP dan Jokowi.
Hasto menuturkan, PDIP tetap akan mengedepankan dialog dengan pihak-pihak yang berseberangan.
"Meskipun mereka-mereka yang bersebrangan dengan PDI Perjuangan sekalipun, selama mereka warga negara Indonesia kami punya tanggung jawab untuk melakukan dialog," jelasnya.
Kapitra Ampera di Masjid Al Ittihaad Tebet. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapitra Ampera di Masjid Al Ittihaad Tebet. (Foto: Raga Imam/kumparan)
Sebelumnya, Kapitra menjelaskan, ia akan nyaleg lewat partai berlambang banteng moncong putih tersebut dengan tiga syarat. Pertama, Kapitra menginginkan PDIP untuk menerima dirinya sebagai wakil dari umat Islam di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"(Syarat) pertama saya harus mewakili ke-Islaman saya di dalam," ujar Kapitra di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan (18/7).
Syarat kedua, Kapitra ingin tetap memprioritaskan aspirasi umat Islam di Indonesia meskipun sudah menjadi kader PDIP. Sebab mayoritas penduduk Indonesia merupakan umat Islam.
"Kedua, mayoritas di Republik ini umat Islam, dan saya harus (prioritaskan) mayoritas aspirasi umat Islam harus didengar,” kata Kapitra.
Selanjutnya, Kapitra meminta agar menjadi jembatan kebaikan bagi masyarakat di luar partai dengan para petinggi PDIP. Sehingga ia bisa menindaklanjuti setiap aspirasi dari masyarakat.
“Kalau tiga hal (syarat) ini dipenuhi saya ikut (jadi caleg PDIP),” sambungnya.