news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PDIP: Soal Capres, Jangan Samakan Anies dengan Jokowi

4 Desember 2017 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan (Foto: Arteria Dahlan/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan (Foto: Arteria Dahlan/Facebook)
ADVERTISEMENT
Selain Joko Widodo dan Prabowo Subianto, nama Gubernur DKI Anies Baswedan selalu muncul di peringkat 5 besar survei calon presiden 2019. Hasil survei ini memicu spekulasi Anies akan maju dalam Pilpres bersaing dengan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Politikus PDIP, Arteria Dahlan, menganggap hasil survei itu sebagai hal yang wajar. Ia menyerahkan semuanya kepada rakyat untuk menilai apakah sudah saatnya Anies menjadi capres.
“Biarkan publik yang menilai dan nanti masalah elektabilitas itu diserahkan juga kepada rekam jejak dan kinerja Pak Anies sebelum Pilpres 2019 berlangsung,” kata Artaria di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/12).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota (Foto:  Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Meski begitu, Arteria meminta publik sebaiknya tidak menyamakan kondisi Jokowi dengan Anies saat ini. Sebagaimana diketahui, Jokowi menjadi capres 2014 saat masa jabatannya sebagai gubernur DKI belum rampung 5 tahun. Begitu juga yang akan terjadi pada Anies jika maju di Pilpres 2019.
“Jangan samakan dengan Pak Jokowi. Jokowi kan maju presiden nyaris tanpa polemik, yang ada hanya dukungan publik. Kalau sekarang Pak Anies kan dari awal sudah ada permasalahan sedikitlah, masalah komunikasi politik,” lanjutnya tak merinci masalah dimaksud.
ADVERTISEMENT
Arteria mengaku, PDIP belum memikirkan deklarasi presiden dan wakil presiden. Saat ini, PDIP masih fokus untuk meningkatkan kinerja sebagai partai pemenang pemilu. “Masih panjang kalau masalah presiden. Kita saat ini fokus memastikan kekuasaan sesuai kehendak rakyat,” terang Artaria.
Artaria masih optimistis dengan kinerja Jokowi yang saat ini memasuki tahun ketiga, tidak ada alasan bagi PDIP untuk tidak kembali mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Hanya saja soal siapa wakil yang tepat untuk mendampingi Jokowi, ia menyebut belum ada keputusan.
“Kita menghormati survei, tapi kita juga tidak terpaku 100 persen ke survei. Yang jelas, pasangan calon yang kita rekomendasikan selalu sesuai dengan kehendak rakyat,” pungkasnya.
Joko Widodo (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Nama Anies muncul dalam seluruh hasil survei terkait Pilpres 2019. Elektabilitas tertinggi yang didapatkan Anies saat ini berdasarkan survei Median, berjumlah 4,4%, berada di bawah Jokowi yang memperoleh 36,2%, Prabowo 23,2%, dan SBY 8,4%.
Jokowi, Prabowo, Gatot, Anies (Foto:  Beawiharta/Reuters, M Agung Rajasa dan Setpres/Agus Suparto/Antara, Tim Media Anies-Sandi)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi, Prabowo, Gatot, Anies (Foto: Beawiharta/Reuters, M Agung Rajasa dan Setpres/Agus Suparto/Antara, Tim Media Anies-Sandi)
Sedangkan Survei yang dirilis Indometer, menunjukkan elektabilitas Anies berada di urutan ketiga dalam seluruh simulasi. Dalam simulasi pertanyaan terbuka, elektabilitas Jokowi 34,9%, Prabowo 12,1% dan Anies 3,6%
ADVERTISEMENT
Sementara dalam survei Poltracking, Anies berada di urutan kelima dalam simulasi 5 nama bakal capres. Urutannya, Jokowi 51,8%, Prabowo 27%, AHY 3,6%, Gatot 3,2% dan Anies 2,8%.
Untuk hasil survei Populi Center, Jokowi berada di peringkat pertama dengan elektabilitas 49,4%, Prabowo 21,7%, Gatot Nurmantyo 2%, Anies Baswedan 0,7%. Sementara itu, survei Political Marketing (PolMark) Consulting merilis survei untuk Jokowi 41,2%, Prabowo Subianto 21,0%, Agus Yudhoyono 2,9%, Anies Baswedan 2,2%, dan seterusnya.