PDIP soal Debat Bahasa Inggris: Pembuktian Prabowo-Sandi Produk Ekspor

14 September 2018 12:13 WIB
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno (Foto: Rian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno (Foto: Rian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno tidak sepakat dengan usulan kubu Prabowo yang meminta adanya satu sesi debat pilpres yang menggunakan bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sebagai warga negara Indonesia yang baik, seharusnya lebih bangga menggunakan bahasa nasional bukan bahasa yang lain.
"Debat Bahasa Inggris? Jangan-jangan nanti ada debat bahasa Jawa, Sunda, Prokem, Mandarin, Prancis, Spanyol dan lain-lain?" ujar Hendrawan ketika dihubungi, Jumat (14/9).
Anggota DPR itu menilai usulan debat bahasa Inggris cuma iseng belaka karena kubu Prabowo ingin menunjukkan kualitasnya sebagai produk pendidikan dari luar negeri. Berbeda dengan Jokowi-Ma'ruf yang merupakan produk dalam negeri.
"Itu hanya usul iseng saja, untuk menunjukkan bahwa ada paslon yang produk pendidikan luar negeri, berkualitas ekspor, sementara ada paslon lain yang hanya produk pendidikan dalam negeri, produk desa atau pesantren," tuturnya.
Ia meminta, kubu Prabowo tidak perlu menghabiskan energi dengan ide-ide yang nyeleneh. Cukup, kata dia, dengan memperdalam dan mempertajam visi misi program masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Jangan habiskan energi untuk hal-hal yang tidak mendasar. Kita fokus pada gagasan, prestasi dan rekam jejak. Berlomba dalam program kerja," pungkasnya.
Sebelumnya, usul debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris diutarakan oleh Ketua DPP PAN Yandri Susanto. Menurut dia, rakyat perlu mengetahui kemampuan capres dan cawapres dalam bergaul dengan dunia internasional.