PDIP soal Jeblok di Aceh: Banyak Fitnah soal Jokowi dan Money Politics

8 Mei 2019 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
PDIP tak meraup suara yang signifikan di Aceh. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini hanya berhasil meraih satu kursi untuk DPRD Provinsi Aceh.
ADVERTISEMENT
Merespons hal ini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut kekalahan PDIP di Aceh lantaran maraknya fitnah terhadap Jokowi - Ma'ruf Amin sebagai paslon yang diusung PDIP.
“Kami juga menerima laporan dari seluruh daerah, yang kami agak prihatin, partai (di tingkat) lokal di Aceh kehilangan kursi, diperkirakan sebanyak 11 kursi. Karena ada pihak-pihak yang menggunakan segala cara dengan gerakan menghasut yang kalah itu memfitnah kepemimpinan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin,” ungkap Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (8/5).
Jokowi, JK, Mega di Rakornas PDIP Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selain maraknya fitnah, Hasto menyebut juga banyak terjadi politik uang di Aceh. Menurutnya, terjadi mobilisasi massa secara masif, jual beli suara dengan nilai sampai Rp 1 juta per rumah.
“Bahkan kami menemukan banyak money politics yang dilakukan di rumah-rumah rakyat, perkebunan karet, perkebunan sawit, itu ada yang mencapai Rp 1 juta per rumah. Karena itu telah terjadi mobilisasi dukungan suara ke partai-partai tertentu,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Terkait itu, Hasto mengatakan, internal PDIP akan segera melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap hasil yang tidak menggembirakan tersebut.
Politisi PDI-P, Arief Wibowo (kanan) saat konfrensi pers terkait merespons berbagai isu jelang pelaksanaan Pileg/Pilpres di kantor pusat PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (16/4). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Sementara itu, Kepala Badan Saksi Tim Pemilu Pusat PDIP, Arief Wibowo, mengatakan, selain Aceh, ada daerah lain yang juga minim perolehan suara bagi PDIP yaitu Sumatera Barat dan Banten.
Arief menyebut kekalahan PDIP di Sumatera Barat karena adanya permainan isu yang menyasar Jokowi - Ma'ruf.
“(disebut Jokowi) kerjanya tidak baik. Lalu pasti mengikuti pasti isu pilpres. Di Sumbar kan kita jeblok,” ungkap Arief.
Ia juga tidak menampik masih maraknya permainan isu agama yang dilakukan untuk menyerang baik PDIP maupun sosok Jokowi.
“Kan selama ini kan jelas itu, agama dikomoditaskan sebagai komoditas politik,” tandas Arief.
ADVERTISEMENT