PDIP soal Kedubes Australia Pindah Yerusalem: Prabowo Tak Tahu Sejarah

24 November 2018 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Konsolidasi Pemenangan Pileg & Pilpres 2019 di Bandung Barat, Sabtu (24/11/2018). (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Konsolidasi Pemenangan Pileg & Pilpres 2019 di Bandung Barat, Sabtu (24/11/2018). (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PDIP memulai safari kebangsaan dengan menggelar rapat konsolidasi pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 bersama DPC PDIP kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Dalam kesempatan itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung pernyataan capres Prabowo Subianto yang tak mempermasalahkan rencana Australia memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
ADVERTISEMENT
Hasto menyebut Prabowo melupakan sejarah Konferensi Asia Afrika 1955. Saat itu, Jawa Barat menjadi saksi konferensi yang melahirkan Dasasila Bandung sebagai dasar kemerdekaan negara di dunia.
"Jabar menjadi saksi sejarah peradaban dunia ketika Bung Karno memimpin KAA dengan semangat dan silsilah Bandung. Ketika Prabowo bersikap tak peduli ketika pemerintah Australia mau memindahkan kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem, ini adalah pemimpin yang tidak paham sejarah," kata Hasto di Aula Hitel Mason Pine, Cipendeuy, Padalarang, Bandung Barat, Sabtu (24/11).
Pada saat itu, kata Hasto, Bung Karno meminta Palestina untuk mengikuti konferensi tersebut. Karena itu, ia menganggap Prabowo memiliki sikap yang berbeda dalam memperjuangkan Palestina.
"Sikap Prabowo nyata berbeda dengan sikap PDIP. Berbeda dengan apa yang diperjuangkan Bung Karno dan nyata berbeda apa telah diperjuangkan Jokowi. Kita anti penjajahan, kita anti imperialisme, kita anti kolonialisme. Itu sikap kita," ucapnya.
Prabowo Subianto. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Selain itu, Hasto merasa heran dengan pihak yang ingin mengembalikan orde baru untuk masyarakat. Padahal, menurutnya, orde baru tak memiliki kebijakan yang menguntungkan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Jangan belum-belum bicara mendatangkan orde baru, rindu Pak Harto datang lagi, apa yang dirindukan? Korupsinya? Kolusinya? Nepotismenya? Apakah itu yang dirindukan menimba rakyatnya sendiri? Kemudian membagi kekayaan negara untuk kroninya, termasuk keluarganya, apa itu yang dirindukan?" tanya Hasto.
Karena itu, Hasto menuturkan, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berpesan untuk berpolitik demi kelanjutan masa depan.
"Semua berpolitik itu berbicara masa kini, masa depan, dengan api semangat perjuangan kita yang penuh nilai kepeloporan," tutup Hasto.
Prabowo Subianto dalam acara Indonesia Economic Forum 2018 di Hotel Shangri-La, Jakarta, mengatakan tak mempermasalahkan rencana Australia memindahkan kedubesnya ke Yerusalem. Prabowo mengatakan, Australia merupakan negara yang berdaulat dan kedaulatan itu perlu dihormati.
"Kita sebagai pendukung Palestina tentu kita punya pendapat sendiri. Namun, Australia adalah negara independen dan berdaulat. Jadi kita (juga) perlu menghormati kedaulatan mereka," kata Prabowo, Rabu (21/11).
ADVERTISEMENT