PDIP: Suara Ganjar Tergerus di Brebes, Tegal, Kebumen

28 Juni 2018 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bambang Wuryanto, sekretaris fraksi PDIP, di KPK. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Wuryanto, sekretaris fraksi PDIP, di KPK. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cagub petahana di Pilgub Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menang dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari penantangnya, Sudirman Said. Hal tersebut di luar dugaan hasil survei di awal bahwa Ganjar akan menang mutlak melawan Sudirman.
ADVERTISEMENT
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto menjelaskan, merujuk padad hasil survei harian internal PDIP mulai tanggal 18 hingga 25 Juni, partai mempredikisi raihan terendah suara Ganjar adalah sebesar 61,4 persen.
Ternyata, pada hasil quick count lembaga survei, Ganjar suara 59 persen atau di bawah batas bawah. Artinya, Ganjar mengalamani penurunan suara sebesar 2 persen dari 61,4. Penurunan itu siginifikan terjadi di tingkat kabupaten yaitu di Kabupten Brebes, Tegal, dan Kebumen.
“Dari 3 daerah ini saja penurunan suara kami yang anomali itu terjadi penurunan. Kalau dijumlahkan kemudian dibandingkan perolehan Jateng total dari 3 ini memberikan kontribusi tergerus secara provinsi sebesar 1,9 persen. Jadi ini mirip persis dengan hitungan kita dengan nilai terbawahnya yaitu 61,4,” kata Bambang saat dihubungi kumparan, Kamis (28/5).
ADVERTISEMENT
Kemudian, Bambang melanjutkan, setelah diinvestigasi, memang banyak aksi yang dilakukan lawan di 3 daerah kabupaten kota itu yang berhasil menggerus suara Ganjar. Bambang juga mengaku, pada Pilgub Jateng 2018 ini, mesin partai PDIP tidak bekerja secara maksimal.
“Kalau sesunggunya hari ini mesin partai tidak berada pada posisi on fire. Soal pilgub ini saya menyatakan mesin partai tidak dalam on fire. Berbeda dengan bulan Mei 2013 lima tahun yang lalu. Itu mesin partai on fire, full. Itu dengan kondisinya boleh dibilang gas pol, rem blong. Tapi hari ini enggak seperti dulu,” ujar Sekretaris Fraksi PDIP di DPR RI itu.
Bambang menjelaskan, terdapat aksi masif dari pihak lawa pada 21 hingga 22 Juni atau beberapa hari jelang pencoblosan. Hal itu yang menyebkan suara Ganjar tergerus di 3 daerah kabupaten.
Ganjar dan istri memperlihatkan surat suara. (Foto: ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar dan istri memperlihatkan surat suara. (Foto: ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
“Kita lihat ada pergerakan tanggal 21 dan 22 Juni, Ganjar tergerus itu 2 persen. Penyebabnya kami temukan ada 11 aksi di lapangan (dari pihak lawan). Ternyata lawan mengumpulkan 5 mobil (untuk kampanye), yang bisa genjot dan nge-push kembali," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Nah ini kita tangkap betul soal pengembangan isu kartu tani. Nah itu juga menggoncang perolehan suara. Langsung kita tangi. Posisi kita petahana, jadi kita bertahan,” lanjut Bambang.
Meski begitu, Bambang yakin, mesin partai PDIP khususnya di Jateng akan tetap memberikan kontribusi suara besar untuk PDIP di Pileg dan Pilpres 2019.
“Jadi kalau PDIP di Jateng itu saya pastikan (untuk Pemilu 2019) mesin partainya akan berjalan dengan maksimal sesuai perintah partai,” pungkas Bambang.