PDIP Sumut Minta PSU di Tapanuli Tengah karena Diduga Ada Kecurangan

28 April 2019 23:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemungutan suara di TPS Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemungutan suara di TPS Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
DPD PDIP Sumatera Utara menyebut telah terjadi kecurangan pemilu di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kecurangan itu menurut PDIP Sumatera Utara terjadi secara Terstruktur Sistematis dan Masif (TSM) yang melibatkan ASN maupun penyelenggara Pemilu.
ADVERTISEMENT
Para ASN, diduga melakukan kecurangan untuk memenangkan caleg dari partai NaSdem, data itu dapatkan PDIP dari masyarakat dan tim PDIP yang turun kelapangan. Ada 20 laporan yang disampaikan ke Bawaslu soal kecurangan di Tapanuli Tengah.
"(Kecurangannya) terkait paket paket itu (memilih) caleg (NasDem), itu yang beredar (di) masyarakat gitu kan, tapi kita harus ikut mekanisme, ya kita laporkan ke Bawaslu," ujar Wakil Sekertaris DPD PDIP Perjuangan Sumut Dame Tobing kepada kumparan, Minggu (28/4).
Dari informasi yang diperoleh Dame, bentuk kecurangan yang dilakukan ASN dengan membagi bagikan uang kepada masyarakat
"Cuma masyarakat enggak banyak mau melapor, karena banyak intimidasi. Baik dari kepala desa dan dari camat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dame mengatakan dari keterangan saksi, selain makian, bentuk kecurangan yang terjadi di Tapteng juga sangat terbuka, misalnya penulisan C1 tanpa membuka surat suara.
"Jadi dia tinggal nulis sendiri skornya, mau berapa ? match fixing juga ini, pengaturan skor, juga," tuturnya.
"Kemudian bayangin saja, dalam C1 ada C1 yang (tempat) caleg itu memilih di dapilnya, termasuk saksi dari partai lain pun (memilih) di Dapil itu. Tapi dibuat tidak memilih," tambahnya
Lebih miris lagi di Kecamatan Barus, kata dia, caleg dari banyak partai lain juga berubah menjadi nol.
"Jadi itu pada nol-nol semua. Jadi kamu bisa periksa, khusunya Kecamatan Barus, itu (banyak ) nol, nol semua di Barus," ungkap Dame.
ADVERTISEMENT
Menurut Dame kecurangan luar biasa yang terjadi di Tapanuli Tengah sudah seperti pengaturan skors.
"Jadi itu luar biasa, jadi dia itu seperti pengaturan skor, jadi KPPS-nya itu takut nih, enggak paham aturan, jadi mereka cuma tahu yang penting target suara sekian," ujar Dame
Tak hanya ASN, ujar Dame, dugaan kecurangan juga diduga dilakukan kepada Bupati Tapanuli Tengah Bachtiar Ahmad Sibarani.
"Ada juga caleg dari PDIP yang melaporkan bupati, (namanya) caleg Roder, (Bupati) dilaporkan ke Bawaslu atas dugaan (kecurangan) TSM," ujar Dame.
Karena itulah menurut Dame, PDIP terus mendorong Bawaslu untuk merekomendasikannya pemilihan ulang di seluruh TPS se-Kabupaten Tapanuli Tengah, karena disinyalir kuat telah terjadi kecurangan TSM
"Sekali lagi, apa yang kita lakukan bukan semata mata untuk PDIP perjuangan, tetapi karena suara rakyat dan hak rakyat yang dirampas disana, kita tidak mau ada ancaman dan intimidasi itu," ujarnya
ADVERTISEMENT
Sementara itu Ketua DPW Nasdem Sumatera Utara, Iskandar ST saat dikonfirmasi membantah tuduhan PDIP tersebut. Menurutnya jika banyak yang memilih caleg NasDem, itu bukti masyarakat Tapanuli Tengah mencintai NasDem.
Terbukti kata Iskandar sempat dilakukan PSU ulang di 6 TPS, NasDem tetap unggul.
"Kita enggak (curang) kita berjalan dengan profesional saja. Bisa kita buktikan ternyata setelah PSU, NasDem juga memimpin. Mungkin masyarakat di Tapanuli Tengah lebih mencintai Nasdem," ujar Iskandar ST.
Meskipun begitu, Iskandar menghargai para caleg PDIP yang melapor ke Bawaslu untuk PSU.
"Saya rasa jangan pula ada beberapa TPS yang dicurigai, dilakukan PSU seluruhnya (se-kabupaten), dari situ kan, bisa kita lihat, TPS yang dicurigai hasilnya juga tak jauh berbeda," ujar Iskandar .
ADVERTISEMENT
Walau pun nantinya ada PSU ulang kata Iskandar, NasDem akan tetap unggul, mengacu pada PSU di TPS sebelumnya, namun ia berharap hal itu tidak dilakukan
"Kalau ada tikus lumbung padi jangan dibakar lumbungnya, kan (gitu) logika berpikirnya," ujarnya
Sementara itu Ketua Bawaslu Sumut Syafrida R Resahan, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dari PDIP, namun menurutnya isi laporan yang harus diserahkan belum sepenuhnya lengkap.
Selain dari PDIP kata Syafrida, ada juga laporan dari Aliansi Partai Politik sebanyak 27 laporan, jadi total ada 47 laporan terhadap proses pemilu di Tapanuli Tengah.
"Namun laporan PDIP ke Bawaslu Sumut karena dugaan pelanggaran TSM yang diduga melibatkan aparat pemerintah daerah dan melibatkan penyelenggara," tuturnya
ADVERTISEMENT
Terkait dugaan kecurangan itu, Syafrida masih terus mempelajari termasuk laporan caleg PDIP kepada bupati Tapteng .
"Ini masih kami pelajari, kami nanti hanya memberikan rekomendasi. Karenanya, kalau dugaan TSM itu nanti yang menyidangkan Bawaslu RI, kami hanya merekomendasikan," tuturnya.
Syafrida juga mengatakan dari 47 laporan yang diterimanya baik dari PDIP dan partai politik lainnya, sudah ada 10 rekomendasinya.
"Dari 10 (rekomendasi ), 6 PSU murni, dua PSU tapi dengan catatan, sedangkan dua lagi hanya hitung ulang murni," ujarnya.