PDIP Tanggapi Prabowo: Yang Bahaya Genderuwo Politik

8 Februari 2019 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Ponpes Al-Fath Sukabumi, Jumat (8/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Ponpes Al-Fath Sukabumi, Jumat (8/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku kesulitan mencari pinjaman dari bank dan menjual aset-aset yang dimilikinya untuk biaya Pilpres 2019. Prabowo merasa heran karena kondisi Indonesia saat ini seperti dikuasai genderuwo.
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi santai kekhawatiran Prabowo. Menurutnya, yang berbahaya adalah jika yang muncul genderuwo politik. "Yang bahaya kan genderuwo politik," kata Hasto di sela-sela Safari Kebangsaan VII PDIP di Pesantren Al-Fath, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (8/2) Sebab, Hasto menilai genderuwo politik sangat berbahaya, karena kerap digunakan untuk memfitnah lawan politik. "Karena menggunakan kekuasaannya untuk memfitnah. Itu yang bahaya," ucap Hasto.
Capres 02 Prabowo Subianto dan Rizal Ramli hadiri ultah KSPI ke-20. Foto: Ricad Saka/kumparan
Prabowo sebelumnya mengungkapkan harus menerapkan strategi paket hemat dalam menghadapi Pilpres 2018. Tak hanya dia, tetapi juga pasangannya Sandiaga Uno menghadapi persoalan yang sama. “Prabowo-Sandi 02, dari awal kita mengakui kita ini paket hemat, pahe, uang kita terbatas, saya mau dagang aja sulit. Aku enggak bisa dapat pinjaman uang dari bank-bank di Indonesia. Saya mau jual aset pun susah, teman-teman saya juga, Sandi juga,” kata Prabowo saat menyampaikan pidato dalam acara HUT ke-20 KSPI di Sports Mall Gading, Jakarta, Rabu (6/2). “Saya bingung negara ini punya siapa? Punya genderuwo katanya, punya genderuwo,” imbuh Prabowo.
ADVERTISEMENT