PDIP Tepis Gerindra soal Laba Lahan Prabowo Biayai Pilgub DKI Jokowi

20 Februari 2019 13:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno Foto: Rian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno Foto: Rian/kumparan
ADVERTISEMENT
Masalah kepemilikan lahan Hak Guna Usaha (HG) milik capres 02 Prabowo Subianto yang diungkap Jokowi saat debat pilpres kedua berbuntut panjang. Bahkan, Gerindra mengungkapkan pendapatan Prabowo dari mengelola ratusan ribu hektare lahan juga digunakan untuk pembiayaan Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI 2012.
ADVERTISEMENT
Namun, pengakuan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo itu ditepis oleh Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno
"Ini jelas mengada-ada, membuat pernyataan asosiatif dengan tujuan menangkis sekaligus memukul balik," kata Hendrawan saat dikonfirmasi, Rabu (20/2)
"Bagi kita yang penting apakah penguasaan itu faktual atau tidak. Soal untung rugi biar akuntan dan petugas pajak yang menghitungnya," imbuhnya.
Anggota Komisi XI DPR RI itu juga membantah pembiayaan Pilkada DKI 2012 dilakukan secara kolektif. Saat itu, PDIP memang berkoalisi dengan Gerindra. Dari situlah Hendrawan tak sependapat jika disebut laba mengelola tanah Prabowo digunakan untuk memenangkan Jokowi.
Jokowi, Prabowo, dan Ahok dalam Pilkada DKI 2012. Foto: Antara/Yudhi Mahatma
"Jelas fiksi baru. Biaya kampanye ditanggung secara gotong royong, ramai-ramai. Kami semua beriuran, berpartisipasi," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Hendrawan menyayangkan sikap tim Prabowo yang justru mengungkit-ungkit masalah Pilgub DKI saat Jokowi-Ahok maju.
"Mari kita bangun kesadaran kolektif untuk mengarusutamakan akal sehat," tutup legislator asal Jawa Tengah itu.
Sebelumnya, Edhy Prabowo mengklaim pendapatan Prabowo dari mengelola ratusan ribu hektare juga digunakan untuk membiayai Jokowi-Ahok saat Pilgub DKI 2012.
“Dan yang perlu diketahui bersama, salah satu keuntungan usaha kelola lahan tersebut adalah untuk membiayai kampanye Pak Jokowi saat Pilgub DKI tahun 2012 lalu yang jumlahnya sangat besar,” ungkap Edhy dalam keterangan tertulisnya.
Sementara ribut-ribut soal kepemilikan lahan ini bermula saat debat pilpres kedua, Minggu (17/2) lalu. Saat debat, Jokowi menyebut Prabowo memiliki ratusan ribu hektare tanah di Aceh Tengah dan Kalimantan Timur. Lalu, di akhir sesi debat, Prabowo mengklarifikasi bahwa lahan yang dimaksud Jokowi berstatus HGU atau bisa dikembalikan ke negara kapan pun.
ADVERTISEMENT