PDIP Tunggu Klarifikasi Herman Hery Terkait Dugaan Penganiayaan

21 Juni 2018 14:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno (Foto: Rian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno (Foto: Rian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Internal PDIP masih menunggu klarifikasi salah satu kadernya, Herman Hery, yang dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan atas dugaan penganiyaan.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menuturkan, pihaknya masih ingin mencari tahu lebih dulu, apakah perbuatan Herman tak sesuai dengan instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi teladan masyarakat.
"Kami masih menunggu informasi dan klarifikasi lanjutan. Instruksi ketum (ketua umum) kepada kader sangat jelas dan tegas, kader harus menjadi teladan dalam kehidupan bersama, pergaulan masyarakat, suka dan duka bersama rakyat," kata Hendrawan kepada wartawan, Kamis (21/5).
Ia pun menjelaskan bahwa komunikasi antar internal partainya berjalan seperti biasa. Termasuk dengan Herman, yang tidak memiliki masalah apapun dengan partai.
"Komunikasi dan interaksi antar anggota fraksi yang dikomandani Pak Utut (Utut Adianto) dan Pak Bambang Wuryanto, berjalan baik. Seperti biasa, di fraksi ada anggota yang lebih sibuk dibanding yang lain. Biasa-biasa saja," jelasnya.
Anggota DPR Herman Hery (Foto: Dok .wikidpr.org)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Herman Hery (Foto: Dok .wikidpr.org)
Herman diduga menganiaya seorang pria bernama Ronny Yuniarto di jalur TransJakarta pada Minggu (10/6). Peristiwa itu bermula saat Ronny melintas di Jalan Arteri Pondok Indah bersama istri dan kedua anaknya. Mobil yang dikendarai Ronny, melintas di Busway, sehingga ditiilang polisi.
ADVERTISEMENT
“Di jalur Busway, ketika korban sedang proses tilang oleh polisi, mobil pelaku (Herman) kebetulan ada di belakang mobil korban (Ronny). Kita juga enggak tahu kenapa tiba-tiba beliu (Herman) keluar dari mobil apakah karena mungkin lama nunggu proses tilang di depan, gitu,” ucap kuasa hukum Ronny, Febby Sagita, saat dikonfirmasi.
Febby menuturkan, kliennya sempat mempertanyakan alasan mobil Herman tidak ditilang. Padahal, kata pihak Ronny, mobil Herman juga memasuki Busway.
“Korban sempat berargumen, kenapa mobil di belakang tidak ditilang, sementara ada rekan polisi lain yang jaga di situ, itu sekitar jam setengah 10 malam. Enggak lama, pelaku keluar langsung dari mobil ngomong 'mau apa kamu?' Sambil pakai tangan ke muka korban, kemudian korban refleks mencoba balasan,” sebutnya.
ADVERTISEMENT