PDIP Unggul di Pemilih Emak-emak, Golkar dan Gerindra Mengekor

20 Februari 2019 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Jambore Kader Komunitas Juang berbaris  di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jateng, Minggu (10/2). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Jambore Kader Komunitas Juang berbaris di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jateng, Minggu (10/2). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menjelang Pemilu Serentak 2019, LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait pergeseran suara pemilih partai politik. Survei ini meneliti pergeseran suara dalam enam segmen suara yakni pemilih muslim, pemilih minoritas, pemilih emak-emak, pemilih millenial, pemilih wong cilik, dan pemilih terpelajar.
ADVERTISEMENT
Peneliti LSI Rully Akbar menjelaskan, dalam survei yang digelar 18-25 Januari itu, PDIP unggul pada segmen pemilih emak-emak dengan 22 persen. Golkar berada di posisi kedua dengan 13,3 persen sementara Gerindra menempati peringkat ketiga dengan 12,3 persen.
Kemudian, ada PKB dengan 9,2 persen, dan Demokrat 6,5 persen, dan partai lainnya di bawah 5 persen.
"Pemilih PDIP unggul di kalangan emak-emak yang saingannya adalah pemilih Gerindra dan Golkar," kata Rully di Kantor LSI, Rawangun, Jakarta Timur, Rabu (20/2).
Tak hanya itu, PDIP juga unggul di pemilih wong cilik yang berpenghasilan di bawah 2 juta sebesar 22,8 persen. Posisi kedua ditempati Gerindra 12,9 persen, ketiga, Partai Golkar sebanyak 11,6 persen, PKB 11,3 persen, dan NasDem 4,3 persen.
ADVERTISEMENT
"PDIP unggul dua digit di pemilih wong cilik. Gerindra, Golkar, dan PKB bersaing ketat di pemilih wong cilik," ujarnya.
Posisi selanjutnya diisi Demokrat dengan suara 4 persen, PPP 3,6 persen, Perindo 2,6 persen, PKS 1,8 persen PAN 1,5 persen, dan partai di bawah 1 persen, Hanura, Garuda Berkarya, PBB, PKPI dan PSI.
Survei melibatkan 1.200 responden dengan wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Survei dilakukan di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling dengan Margin of eror survei sebesar 2,8 persen.