PDIP: Yang Terpilih di 2019 Presidennya Cebong dan Kampret

6 September 2018 18:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ario Bimo anggota Fraksi PDIP (Foto: Facebook/Aria Bima Trihastoto)
zoom-in-whitePerbesar
Ario Bimo anggota Fraksi PDIP (Foto: Facebook/Aria Bima Trihastoto)
ADVERTISEMENT
Tim kampanye Joko Widodo - Ma'ruf Amin mengaku akan memperhatikan perkembangan media sosial dalam melakukan kampanye di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Direktur Program Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima mengatakan, tim media akan memberikan konten-konten yang positif demi menciptakan kesejukan di masyarakat. Mengingat, ketegangan pendukung Jokowi dan Prabowo di media sosial belum juga mereda.
"Jokowi-Ma'ruf adalah branding rekonsiliatif tali batin kebangsaan kita selaku warga bangsa. Yang kita lihat 4 tahun terakhir ini di dalam medsos terlalu head to head antara cebong dengan kampret tidak pernah selesai sejak 2014 sampai hari ini," kata Aria di Posko Cemara, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (6/9).
Menurut Aria, tim kampanye Jokowi tidak akan membuat konten media sosial yang menyerang atau konfrontatif kepada pasangan Prabowo-Sandi. Sebaliknya, pihaknya akan memperbanyak konten-konten positif yang mempersatukan masyarakat.
"Kita lihat strategi kita, kita enggak akan lagi menggunakan cara-cara yang ternyata membuat luka batin yang cukup dalam, tidak hanya saling membuat campaign negatif, saling serang menyerang dan dalam 4 tahun terakhir dirawat terus menerus," urainya.
Hasto Kristiyanto memperkenalkan tim pemenangan yang hadir kepada Ma'ruf Amin di posko pemenangan rumah Cemara, Sabtu (1/8/2019). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hasto Kristiyanto memperkenalkan tim pemenangan yang hadir kepada Ma'ruf Amin di posko pemenangan rumah Cemara, Sabtu (1/8/2019). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Aria mengatakan, siapa pun presiden yang terpilih nantinya merupakan presiden bagi pendukung Jokowi dan Prabowo. Untuk itu, konten positif di media sosial diharapkan dapat menjadi rekonsiliasi bagi kedua pendukung yang bersebrangan itu.
ADVERTISEMENT
"Karena presiden terpilih siapa pun presiden terpilih juga presidennya kampret dan presidennya cebong. Ini yang akhirnya strategi yang kita pakai adalah strategi branding Jokowi-Ma'ruf adalah strategi figur rekonsiliatif anak bangsa," pungkasnya.