news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pecahan Meteor Michigan Diburu, Harganya Bisa Mencapai Rp 13 Miliar

18 Januari 2018 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meteor di Michigan, Amerika Serikat (Foto: Reuters/Mike Austin)
zoom-in-whitePerbesar
Meteor di Michigan, Amerika Serikat (Foto: Reuters/Mike Austin)
ADVERTISEMENT
Jatuhnya meteor di kota Detroit, Michigan, Amerika Serikat, bisa jadi rezeki nomplok bagi sebagian orang. Betapa tidak, sebongkah batu dari langit itu bisa berharga sangat mahal.
ADVERTISEMENT
Dikutip Detroit News, para pemburu meteor dilaporkan telah berdatangan ke wilayah Macomb, Detroit, tempat diyakini benda langit itu jatuh. Mereka mencari di wilayah-wilayah yang disebutkan oleh berbagai lembaga astronomi dan geofisika di AS.
Salah satunya oleh badan geologi USGS yang mengatakan pusat gempa sebesar 2 magnitudo akibat meteor terjadi dekat jalan tol Card Road di KM 26. Atau NASA yang memperkirakan lokasi jatuhnya meteor itu ada di antara Ann Arbor atau East Lansing.
Sebongkah meteor seberat 1 kg bisa dihargai lebih dari USD 1 juta atau lebih dari Rp 13,3 miliar. Tidak heran jika orang berbondong-bondong memburunya.
Tapi mencari meteor ibarat menemukan jarum di tumpukan jerami. Bentuknya kecil, tertumpuk di antara bebatuan lainnya, teronggok di lahan yang luas.
ADVERTISEMENT
Menurut para ahli, seseorang harus bisa membedakan yang mana meteor, yang mana batu biasa.
Serpihan Meteor Sudbury. (Foto: Mike Beauregard via Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Serpihan Meteor Sudbury. (Foto: Mike Beauregard via Flickr)
Menurut Bill Cooke, kepala Badan Meteorit NASA, ada tiga ciri meteor, yaitu hitam seperti arang, berat, dan punya kandungan magnet. "Tapi ada juga bebatuan yang memiliki ciri seperti itu," kata Cooke.
Sementara itu Michael Narlock, ahli astronomi dari Cranbrook Institute of Science di Bloomfield Hills, Michigan, mengatakan meteor bentuknya halus dengan sedikit berlubang.
"Menemukannya akan jadi tantangan. Tanah saat ini tertutup salju, dan bongkahan bisa berada di bawahnya," ujar Narlock.
Jika menemukan sesuatu dengan ciri-ciri tersebut, itu juga belum tentu meteor. Cooke mengatakan, batu itu harus diuji di lab NASA untuk memastikan berasal dari antariksa. Hasil pengujian baru akan keluar berbulan-bulan kemudian.
ADVERTISEMENT
Setelah pengujian keluar, harga meteor akan ditentukan berdasarkan asalnya. Jika berasal dari bulan atau Mars, maka harganya bisa selangit.
"Tapi jenis ini luar biasa langka, dan saya ragu meteor kali ini berasal dari bulan atau Mars," ujar Cooke lagi.