news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pegawai KPK: Pelaporan Jubir Febri dkk ke Polisi Tak Buat Kami Takut

29 Agustus 2019 6:49 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Yudi Purnomo. Foto: Jodi Hermawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Yudi Purnomo. Foto: Jodi Hermawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Wadah Pegawai (WP) KPK menanggapi pelaporan terhadap juru bicara KPK Febri Diansyah, Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Asfinawati, dan Koordinator ICW Adnan Topan ke Polda Metro Jaya. Mereka dilaporkan terkait dugaan penyebaran berita bohong.
ADVERTISEMENT
Ketua WP KPK, Yudi Purnomo Harahap menilai laporan yang dibuat oleh seorang warga bernama Agung Zulianto itu tidak tepat. Ia memastikan laporan itu tidak akan membuat mereka takut untuk terus mengawal seleksi Capim KPK.
"Tentu laporan ke polisi ini tidak akan membuat takut akan kriminalisasi karena suara-suara agar terpilih Calon Pimpinan KPK yang berintegritas dan memiliki rekam jejak baik bukan hanya disuarakan oleh 3 orang tersebut," kata Yudi dalam keterangannya, Kamis (29/8).
Yudi menegaskan tiga orang yang dilaporkan oleh Agung ke Polda Metro merupakan sosok yang kritis dan antikorupsi. Sehingga mereka akan tetap kritis mengawal proses Capim KPK hingga selesai.
"Orang-orang yang dilaporkan merupakan orang yang selama ini dikenal antikorupsi dan kritis mengawal jalannya proses seleksi Capim KPK," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Yudi mengatakan tidak hanya Febri, Asfinawati dan Adnan yang mengkritisi proses seleksi Capim KPK. Banyak tokoh nasional termasuk organisasi NU dan Muhammadiyah yang ikut mengkritisi jalannya seleksi Capim KPK.
"Negarawan seperti Ibu Shinta Nuriyah Wahid, KH Solahuddin Wahid, Buya Syafii Maarif, Prof Mahfud MD, Romo Benny Susetyo, Prof. Syamsudin Haris, dan Mbak Anita Wahid, bahkan kampus-kampus, Mahasiswa, Serikat Buruh dan gerakan anti korupsi di daerah pun sudah bergerak karena minggu ini seleksi akan memasuki tahap akhir yang menentukan nasib masa depan pemberantasan korupsi," tuturnya.
kumparan sudah mencoba mengontak Agung selaku pihak pelapor untuk meminta tanggapan terkait laporan ini. Tapi belum ada respons.