Pelajar Kaltim Perkuat Literasi dan Toleransi untuk Jadi Anak Ibu Kota

20 September 2019 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sekolah ramah anak, SD Kemala Bhayangkari Balikpapan, Kalimantan Timur. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sekolah ramah anak, SD Kemala Bhayangkari Balikpapan, Kalimantan Timur. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah memutuskan Kalimantan Timur, tepatnya di sebagian Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, sebagai calon ibu kota baru Republik Indonesia. Meski banyak menuai sorotan, tak sedikit juga yang menaruh asa atas keputusan tersebut.
ADVERTISEMENT
SD Kemala Bhayangkari Balikpapan satu di antaranya yang menanti ibu kota pindah. SD ini lantas membenahi segala aspek untuk meningkatkan kualitas.
kumparan berkunjung saat anak-anak di sekolah ini tengah merayakan Hari Bahagia, Jumat (20/9). Sekali dalam sebulan, mereka bebas memilih berpakaian rapi apa saja di Hari Bahagia itu.
Suasana sekolah ramah anak, SD Kemala Bhayangkari Balikpapan, Kalimantan Timur. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Masuk ke lingkungan sekolah ini, yang tampak pertama pemandangan anak-anak bermain egrang, bakiak, hingga engklek. Lainnya memilih membaca, sebab hampir tiap sudut sekolah ada pojok baca dan taman literasi.
“Kita kan nanti jadi anak ibu kota, jadi ya harus banyak membaca,” ujar Bayu, siswa kelas 6 yang juga duta sekolah ramah anak.
“Di luar kelas ada 3, di depan Perpus juga ada, setiap kelas ada pojok baca juga,” sambungnya.
Suasana sekolah ramah anak, SD Kemala Bhayangkari Balikpapan, Kalimantan Timur. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Kepala SD Kemala Bhayangkari, Baharuddin, mengatakan ada beberapa program yang dicanangkan saat ini, terutama sekolah ramah anak lingkungan. Selain itu, program ramah lingkungan hingga pendidikan keluarga termasuk visi mereka.
ADVERTISEMENT
“Mana tahu anak-anak di sini lahir nanti seorang presiden, seorang menteri, karena Kalimantan Timur insyaallah kan jadi ibu kota. Nah jadi kami bentuk sekolah ini menjadi bagian dari inspirasi anak-anak kami untuk berkembang lebih maju,” ujar Baharuddin.
Dia mengungkapkan di tempatnya tak ada yang namanya hukuman di sekolah. Aturan di dalam kelas ditentukan sendiri oleh anak-anak. Mereka juga menyusun metode belajar bersama guru, menerapkan hidup sehat hingga diet plastik.
“Ada perkumpulan orang tua murid mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, itu sangat erat sekali. Contoh, minuman yang disediakan tiap hari itu adalah kerja sama dari orang tua,” lanjutnya.
Suasana sekolah ramah anak, SD Kemala Bhayangkari Balikpapan, Kalimantan Timur. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Sebagai bentuk persiapan lainnya menjadi warga ibu kota, anak-anak ini juga dibiasakan untuk menjunjung toleransi. Siswa SD Kemala Bhayangkari berasal dari ragam agama dan budaya.
ADVERTISEMENT
“Insyaallah di sekolah kami tidak ada pelecehan, jadi jauh dari bullying, jauh dari itu kekerasan,” tegasnya.
Suasana sekolah ramah anak, SD Kemala Bhayangkari Balikpapan, Kalimantan Timur. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Hasilnya, sekolah menyabet gelar juara satu pendidikan karakter tingkat nasional. Juga didapuk sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri, juara satu sekolah sehat tingkat nasional, hingga juara satu kantin terbaik nasional.
“Kemudian baru saja mendapatkan sekolah ramah anak tahun 2018. Kemudian juara satu sekolah budaya mutu tingkat nasional,” ungkap Baharuddin.