news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pelajar Yogya Ikut Gejayan Memanggil 2: Kondusif, Tak Ada Provokator

30 September 2019 19:55 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelajar dan mahasiswa long march dari Bundaran UGM menuju Gejayan, Senin (30/9/2019). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelajar dan mahasiswa long march dari Bundaran UGM menuju Gejayan, Senin (30/9/2019). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah pelajar di Yogyakarta ikut turun ke jalan dan bergabung dengan aksi Gejayan Memanggil 2 di Jalan Gejayan, Sleman. Larangan dari sekolah hingga dinas tak menghalangi para remaja itu turut menyampaikan pendapatnya.
ADVERTISEMENT
Tidak ada gesekan, pelajar ini menyatu dengan mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya.
Rizki salah seorang pelajar SMK mengatakan, selama tidak ada provokator, maka dia dan rekan-rekannya tidak akan terpancing.
"Itu kalau suasana tidak kondusif itu tergantung ada provokator apa tidak kalau provokator gitu meresahkan warga juga di sini. Sebaiknya mending kayak gini jangan ada provokator. Mahasiswa juga kondusif," kata Rizki di lokasi.
Dia menegaskan turun ke jalan bukan karena ikut-ikutan. Menurutnya, ada salah satu kebijakan pemerintah yang sangat tidak jelas dan memang harus ditolak, yaitu soal disahkannya revisi UU KPK.
"Yang (revisi UU) KPK sangat meresahkan itu malah melemahkan KPK, ya Mas, di masa depan itu berpengaruh kepada kami," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Rizki mengaku sudah pamit kepada orang tua untuk mengikuti aksi. Ketika disinggung apakah takut apabila disanksi sekolah, dia mengaku tak takut.
"Kalau saya disanksi atau enggak, itu belakangan saja, yang penting jaga kondusif," katanya.
Sementara itu, Andika salah seorang pelajar dari Bantul mengaku datang bersama 50 orang temannya menuju ke UGM dengan berjalan kaki sejak pagi. Dia mengklaim tidak ada larangan dari sekolahnya untuk mengikuti aksi.
"Kalau sekolah saya tidak ada (larangan ikut aksi). Kalau Bantul kota itu ada (larangan)," kata Andika.
Aksi Gejayan Memanggil 2 yang dimulai pada Senin (30/9) sekitar 13.00 WIB, berakhir pada 16.30 WIB. Demonstran dari beberapa kampus terlihat memungut sampah yang tercecer. Sampah mereka kumpulkan dalam kantong plastik hitam yang sudah dipersiapkan.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan demonstrasi sebelumnya yang bubar pada malam hari, aksi Gejayan Memanggil 2 usai lebih cepat. Perwakilan demonstran mengaku pulang untuk menyiapkan aksi selanjutnya.
"Karena memang kita melihat sudah lelah sejak siang dan kita mengumpulkan energi untuk terus mengawal isu-isu selanjutnya. Melawan tidak hanya turun ke jalan tapi kita mengkaji di perpustakaan, menulis dan menyebarkan," kata Nailendra, humas Aliansi Rakyat Bergerak yang menginisiasi aksi Gejayan Memanggil 2.