Pelaku Bom Pasuruan Pernah Ditahan di Lapas Cipinang

6 Juli 2018 11:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menegaskan Pelaku Bom Pasuruan Pakai 3 Identitas Palsu (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menegaskan Pelaku Bom Pasuruan Pakai 3 Identitas Palsu (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polda Jawa Timur sudah mengantongi identitas Abdullah Alias Anwar atau Awardi sebagai perakit bom yang meledak di Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Polisi juga memastikan Anwar merupakan mantan napi terorisme (napiter) yang pernah ditahan beberapa tahun silam.
ADVERTISEMENT
"Pelaku pernah ditahan di Lapas Cipinang dan bebas pada 2015. Jadi dia bekas napiter terkait dengan bom juga," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, di Polda Jatim, Jumat (6/7).
Setelah keluar dari penjara, Anwar menikah lagi dengan seorang janda di Kecamatan Bangil, Pasuruan. Istri Anwar diketahui bernama Dina Rohana, yang telah diamankan polisi ke Polres Pasuruan. Ia dibawa untuk menjalani pemeriksaan terkait ledakan yang terjadi di kontrakannya, Kamis (5/7).
Polisi juga telah menyebarkan ciri-ciri fisik Anwar ke masyarakat. "Benar, kami sudah sebarkan ciri pelaku mulai, bentuk perawakannya, bentuk wajah, hidung dan rambut," ujar Frans.
KTP diduga pelaku pengeboman di Pasuruan (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
KTP diduga pelaku pengeboman di Pasuruan (Foto: Istimewa)
Frans menjelaskan, pelaku memiliki perawakan seperti rata-rata pria dewasa. Anwar memiliki wajah agak lonjong, hidung mancung dan tatanan rambut agak pendek. Selain itu, Anwar juga memiliki luka di bagian tubuhnya akibar terkena serpihan bom yang meledak di rumahnya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap masyarakat dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memberikan informasi terkait keberadaan Anwar.
"Kalaupun dalam pengejaran terjadi yang namanya hal-hal kurang berhasil, kami harapkan informasi dari masyarakat. Jika melihat orang yang terluka di bagian tertentu, yang diakibatkan serpihan itu, kami mohon informasi," pesan Barung.
Anwar diketahui melarikan diri naik Astrea Grand seusai ledakan dengan membawa sebuah tas ransel dan memakai helm.