Pelaku Pembunuhan Pria Gay di Cawang Menyesal: Enggak Bisa Tidur

18 April 2018 15:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rilis kasus pembunuhan di Cawang. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis kasus pembunuhan di Cawang. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kasus pembunuhan Ali Rahman di Cawang, Jakarta Timur menemui titik terang. Motif pembunuhan ini, karena pelaku, Petrus Paulus, sakit hati kepada korban. Pelaku mengaku kerap di-chat mesum via Whatsapp dan diajak berhubungan seks.
ADVERTISEMENT
Meski kesal, Petrus mengaku menyesal telah membunuh Ali, pada Senin (16/4) malam. Bahkan, aksinya tersebut membuatnya stres dan kurang tidur.
“Ya saya menyesal dengan perbuatan saya, usai melakukan hal tersebut saya terbayang-bayang dan enggak bisa tidur,” ujar Petrus saat ungkap kasus di Makopolres Jakarta Timur, Rabu (18/4).
Identitas mayat di UKI Cawang. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Identitas mayat di UKI Cawang. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Sapta Maulana Marpaung, mengatakan, Petrus mengaku kesal dan tidak senang dengan sikap Ali selama ini. Ali selalu mengirim chat mesum kepada Petrus dan meminta foto telanjang. Bahkan dimasukkan ke grup WhatsApp kaum LGBT.
“Pada Jumat (13/4), pelaku di-invite di grup WhatsApp komunitas Gay, yang bernama 'Friends Jakarta' oleh teman korban. Di grup ini juga ada korban di dalamnya,” ujar Sapta.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ali juga mengajak Petrus untuk datang ke kontrakan korban di daerah Kebon Kacang, Jakarta Pusat pada Senin (16/4). Ajakan tersebut ditolak oleh Petrus dan balik mengajak Ali untuk bertemu di daerah UKI.
TKP penemuan mayat di UKI Cawang. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
TKP penemuan mayat di UKI Cawang. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Saat bertemu pada pukul 19.00 WIB, Petrus yang berstatus mahasiswa nonaktif UKI tersebut mengajak Ali ke gang sempit dan membunuh Ali dengan sangkur.
Saat ditemukan warga, Ali sendiri telah tewas dengan keadaan bersimbah darah dan penuh luka tusuk. Tidak ada barang milik Ali yang hilang pada peristiwa tersebut.