Pelaku Sebut Jamal Khashoggi "Hewan Kurban" Sebelum Memutilasinya

20 Juni 2019 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamal Khashoggi. Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi. Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
Rencana mutilasi Jamal Khashoggi telah disampaikan oleh para pelaku sebelum jurnalis tersebut masuk ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Pelaku bahkan menyebut Khashoggi "hewan kurban" sebelum membunuhnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini terungkap dalam hasil rekaman penyadapan di Konsulat Saudi yang dirilis penyidik khusus PBB untuk hak asasi manusia, Agnes Callamard, Rabu (19/6). Dalam laporan setebal 100 halaman itu, Callamard mengungkapkan temuan penyidik Turki terkait pembunuhan Khashoggi.
Dalam sebuah percakapan beberapa menit sebelum Khashoggi memasuki gedung Konsulat pada 2 Oktober lalu, Dr. Salah al-Tubaigy, ahli forensik terkemuka Saudi, berbicara kepada pejabat intelijen Saudi Maher Abdulaziz Mutreb soal memutilasi korban yang dia sebut "mudah".
"Mungkinkan disimpan di kantung?" tanya Mutreb. "Jangan. Terlalu berat," jawab Tubaigy.
"Mudah saja. Sendi-sendi akan dipisahkan. Bukan masalah. Tubuhnya besar. Saya akan memotong di lantai. Jika kita menggunakan kantung plastik dan memotong-motongnya jadi beberapa bagian, maka akan selesai. Kita akan membungkusnya satu-satu," kata Tubaigy lagi.
ADVERTISEMENT
Dalam percakapan lainnya, Mutreb bertanya apakah "hewan kurban" telah datang. Dilihat konteksnya, hal ini diduga merujuk kepada Khashoggi.
Khashoggi masuk ke dalam Konsulat tersebut, sementara tunangannya menunggu di luar. Sempat terjadi ketegangan antara Khashoggi dan para pelaku yang ingin membawanya pulang ke Saudi.
Ketika dia menolak, pelaku membius Khashoggi dan membunuhnya, diduga menggunakan kantung plastik. Tubuhnya dimutilasi dan dikeluarkan dari gedung Konsulat.
Menurut sumber penyidik Turki, mutilasi Khashoggi hanya dilakukan dalam waktu tujuh menit oleh Tubaigy. Hingga saat ini, jasad Khashoggi belum ditemukan.
Pengadilan telah berlangsung di Saudi terkait kasus ini. Sebanyak 11 tersangka telah didakwa, lima di antara mereka terancam hukuman mati.
Callamard dalam laporannya menuding Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) terlibat dalam pembunuhan tersebut. Dia menyerukan AS dan PBB menyelidiki keterlibatan MbS.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Arab Saudi membantah laporan PBB tersebut. Menurut Menter Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir, tuduhan tersebut tidak berdasar. Jubeir juga menegaskan bahwa pengadilan Saudi adalah satu-satunya pengadilan yang berhak menangani kasus ini.
"Laporan dari pelapor dewan HAM mengandung kontradiksi dan tuduhan tidak berdasar yang dipertanyakan kredibilitasnya," kata Jubeir.