Pelaku Teror Paris 2015 Divonis 20 Tahun Penjara di Belgia

23 April 2018 17:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah Abdeslam. (Foto: AFP/Kenzo)
zoom-in-whitePerbesar
Salah Abdeslam. (Foto: AFP/Kenzo)
ADVERTISEMENT
Pengadilan Belgia memvonis pelaku aksi serangkaian teror di Prancis 2015 lalu, Salah Abdeslam, 20 tahun penjara. Abdeslam dinyatakan bersalah atas kasus berbeda di Belgia yaitu terorisme dengan percobaan pembunuhan terhadap polisi pada 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
Kejadian percobaan pembunuhan yang melibatkan Abdeslam berlangsung ketika dirinya tengah dikepung oleh Polisi Belgia. Saat itu, Abdeslam mencoba melawan penangkapan aparat berwenang.
Praperadilan Salah Abdeslam. (Foto: AFP/Benoit Peyrucq)
zoom-in-whitePerbesar
Praperadilan Salah Abdeslam. (Foto: AFP/Benoit Peyrucq)
Dalam vonisnya, Pengadilan Belgia menyebut, dari bukti dan kesaksian yang ada Abdeslam terbukti sebagai dalang di balik aksi terorisme tersebut.
"Tidak ada keraguan Abdeslam dan koleganya Sofiane Ayari terlibat aksi terorisme," ucap pernyataan resmi Pengadilan Belgia seperti dikutip dari AFP, Senin (23/4).
Hakim peradilan mengatakan, sebelum ditangkap Abdeslam menulis sebuah dokumen yang berisi pesan kepada sang ibu.
"Allah membimbing saya dan memilih saya menjadi pelayannya untuk membuka jalan ini. Itu adalah alasan saya berjuang melawan musuh Allah dengan sekuat tenaga saya," tulis Abdeslam kepala ibunya.
Selain itu, hakim juga menemukan sebuah pesan yang dituliskan Abdeslam kepada sang adik yang merupakan pelaku bom bunuh diri Paris, Brahim.
ADVERTISEMENT
"Dia tidak bunuh diri, dia pahlawan Islam," sebut Abdeslam dalam suratnya.
Praperadilan Salah Abdeslam. (Foto: AFP/Benoit Peyrucq)
zoom-in-whitePerbesar
Praperadilan Salah Abdeslam. (Foto: AFP/Benoit Peyrucq)
Selain di Pengadilan Belgia, Abdeslam juga menghadapi Pengadilan Prancis dalam kasus serupa. Kini, Abdeslam berada di tahanan Prancis usai berhasil ditangkap aparat keamanan Belgia di Brussels.
Abdeslam adalah pria Belgia yang memegang kewarganegaraan Prancis. Dia ditangkap di dekat rumah keluarganya dalam sebuah penyerbuan di wilayah imigran Molenbeek di Belgia.
Sebelum ditangkap Abdeslam menjadi buronan nomor wahid di Eropa. Sejumlah saksi menyatakan, pria 28 tahun itu adalah perencana serta koordinator persiapan logistik dalam serangan yang menyebabkan 130 orang tewas di Paris.