news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pelanggar Lalin yang Sebabkan Polisi Naik ke Kap Mobil Minta Maaf

17 September 2019 14:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sopir mobil yang kabur saat ditiang di Pasar Minggu. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sopir mobil yang kabur saat ditiang di Pasar Minggu. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebuah mobil Honda Mobilio bernopol B 1586 SIN melawan saat ditilang di Pasar Minggu, Senin (16/9). Mobil yang dikemudikan oleh Tapipudin ini menolak ditilang, ia memaksa jalan, sehingga menabrak petugas polisi lalu lintas polsek Pasar Minggu, Bripka Eka Setiawan.
ADVERTISEMENT
Namun, keesokan harinya, pada Selasa (17/9), Bripka Eka Setiawan dan Tapipudin memilih jalan damai.
“Saya, meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khusus kepada Bripka Eka yang telah mungkin menjadi korban, walaupun tidak terluka. Saya minta maaf kepada masyarakat dan juga institusi Polri, Kapolsek, Kapolres, Kapolda, bahkan Kapolri," kata Tapipudin, di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Pusat, Selasa (17/9).
"Saya minta masyarakat untuk tidak meniru apa yang sudah saya perbuat. Apa yang saya lakukan adalah salah, saya minta maaf,” imbuh Tapipudin.
Dia mengucapkan kalimat itu sambil sesekali terhenti. Tapipudin tak kuasa menahan tangis. Begitupun Eka, air matanya meleleh usai mendengar permohonan maaf Tapipudin, pria yang hampir membuatnya celaka.
Polisi naik ke mobil yang ditilang di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019). Foto: Dok. Istimewa
Atas permintaan maaf ini, Eka akan mencabut laporan yang telah diterima Polsek Pasar Minggu, Senin (16/9) kemarin.
ADVERTISEMENT
“Saya akan memaafkan dan akan mencabut laporan yang saya buat semoga semua ini ada hikmahnya. Terimakasih,” kata Eka.
Kejadian tersebut menjadi besar akibat viral di media sosial. Dalam video yang tersebar, terlihat Eka menempel di kap mobil Honda Mobilio, yang terus berjalan sejauh 200 meter dari lokasi mobil tersebut ditilang.
Beberapa kali juga terlihat, masyarakat melemparkan benda guna membuat mobil tersebut berhenti.
Eka sendiri menuturkan, ia sudah memasrahkan nyawanya kepada Tuhan saat nyangkut di kap mobil tersebut.
“Saya kemarin di atas kap mobil pasrah saja kepada Allah. Saya ingat anak istri saya. Tapi ini tugas kami semoga ke depan tidak terjadi kepada rekan-rekan kami yang ada di lapangan,” tutup Eka.
ADVERTISEMENT