Pelihara Anjing, Keripik Hesti Muslimah Bercadar Laris Sampai Jepang

25 Maret 2018 15:01 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hesti Sutrisno merawat 11 anjing dan 20 kucing. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hesti Sutrisno merawat 11 anjing dan 20 kucing. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bukan hal mudah bagi Hesti Sutrisno (38), perempuan bercadar asal Pamulang, Tangerang Selatan, Banten ini untuk mewarat belasan anjing di rumahnya. Bagaimana tidak, untuk merawat belasan anjingnya, Hesti harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
Sabtu (24/3) siang, kumparan (kumparan.com) berkesempatan menyambangi kediaman Hesti di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Hesti bercerita awal mula dirinya bisa merawat dan menghidupi anjing-anjing di rumahnya. Dua anjing pertamanya ia beri nama John dan Goovi.
"Awalnya saya (merawat) kucing dulu, baru kemudian ada John sama Goovi. Dulu makannya masih pakai makanan kucing, kalau ada yang berbagi rezeki baru saya kasih makanan anjing," kata Hesti kepada kumparan, Sabtu (24/3).
Hesti Sutrisno merawat 11 anjing dan 20 kucing. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hesti Sutrisno merawat 11 anjing dan 20 kucing. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Hesti menambahkan, saat kondisi keuangannya kian menipis, anjing-anjingnya kekurangan makanan. Namun Hesti dan keluarga memilih untuk tidak makan selama anjing-anjingnya belum makan.
"(Pernah) dua hari enggak makan kita, saya minta makan di sosmed enggak mungkin. Paling nawarin dagangan ke temen-temen, kadang ada yang beli, kadang enggak," jelasnya.
Hesti Sutrisno merawat 11 anjing dan 20 kucing. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hesti Sutrisno merawat 11 anjing dan 20 kucing. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan anjing yang ia rawat, Hesti memilih untuk berjualan keripik buatannya sendiri bermodalkan uang pemberian teman-temannya.
ADVERTISEMENT
"Balik lagi ke Allah punya kehendak, ada orang modalin saya buat dagang keripik ini, ada perempuan yang kasih modal buat jualan keripik. (komunikasi) via media sosial, rencananya bulan depan ketemu," papar Hesti.
Hesti Sutrisno merawat 11 anjing dan 20 kucing. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hesti Sutrisno merawat 11 anjing dan 20 kucing. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Nasib baik memang tak ke mana. Hesti mengakui, penjualan keripiknya mulai merangkak naik karena namanya viral di media sosial berkat aktivitasnya merawat belasan anjing.
"(Saat ini) ngirim ke Manado, ada yang ke NTB. Pernah kirim ke Jepang waktu dulu (2017), ini baru (usaha) lagi. Baru sebulan lah. Hanya dulu 2017 pernah jualan juga tapi sempat berhenti," lanjut Hesti.
Saat ini, Hesti kerap mondar-mandir dari Pamulang ke Bogor untuk memproduksi keripiknya. Ia memilih untuk memproduksi keripik di Bogor karena lebih dekat dengan bahan baku, yakni ketela, dibanding harus memproduksi keripik di daerah Pamulang.
ADVERTISEMENT
"Bikin keripik produksi di Bogor, di Tenjolaya di rumah orang tua. Saya yang bikin sambelnya," jelasnya.
Hesti Sutrisno merawat 11 anjing dan 20 kucing. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hesti Sutrisno merawat 11 anjing dan 20 kucing. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Hesti mengaku rutinitasnya merawat anjing-anjingnya tetap berjalan lancar meski ia kini disibukkan dengan pesanan keripik.
"Saya kasih makan biasa aja, sebelum ke Bogor, saya bersihkan dulu kandangnya, entar pulangnya gitu lagi. Saya nunggu saja sambil duduk-duduk sewaktu mereka lari-larian," ceritanya.
Kendati demikian, Hesti tidak pernah mengungkap besar pengeluarannya untuk merawat belasan anjing tersebut.
"Saya enggak ngitung tiap bulan. Kayaknya enggak ikhlas begitu kalau dihitung. Kalau ditanya saya enggak tahu, yang penting mereka kenyang," tandasnya.