Pembangunan Smart Toilet Halte TransJ Monas Habiskan Biaya Rp 250 Juta

9 Oktober 2017 18:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian Smart Toilet di Halte Busway Monas (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Smart Toilet di Halte Busway Monas (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
Halte TransJakarta Monas kini sudah punya toilet canggih. Toilet bernama Smart Toilet ini menggunakan sistem sensor, mulai dari air, sabun, sampai tisunya.
ADVERTISEMENT
Namun, tahukah Anda, berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun toilet tersebut?
Staf Riset dan Pengembangan Bisnis PD PAL Jaya, Tifani menyebut, pembangunan Smart Toilet itu menelan biaya ratusan juta. Karena ada beberapa bahan dasar toilet yang diimpor dari luar negeri.
"Mungkin Rp 200 juta sampai Rp 250 juta. Karena ini kan prototype ya masih belum massal. Dan juga memang direferensikan ke luar negeri, contohnya India, Smart Toilet harganya segitu. Kalau Eropa sekitar Rp 500 juta sampai 700 juta," kata Tifani kepada kumparan (kumparan.com) di lokasi, Senin (9/10).
"Selain itu juga kan seperti flush dari Prancis. Jadi ya mungkin segitu biaya untuk membuat Smart Toilet," imbuh Tifani.
Peresmian Smart Toilet  (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Smart Toilet (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Kelebihan Smart Toilet, yakni aman bagi lingkungan, bersih dan wangi, desain yang minimalis, ramah disabilitas, dan dikelola oleh PD PAL Jaya. Lalu, Smart Toilet ini semuanya berbahan dasar stainless steel baik toilet jongkok juga duduk. Lalu tempat sabun, juga tempat sampah.
ADVERTISEMENT
"Ya jadi, Smart Toilet ini, kalau yang namanya smart itu kan pakai teknologi, gitu. Jadi beberapa komponen kalau dilihat di brosurnya, kenapa smart? Yang pertama pakai sistem tapping. Di tap, terus masuk, itu melalui sistem tapping. Sudah itu, ada sensor otomatis lampu dan exhaust fan-nya. Jadi, misalnya tadi lihat, sebelum di-tap, lampunya kan mati. Pas ditap, dia baru nyala lampunya," papar Tifani.
Tifani mengatakan, diharapkan warga Jakarta nantinya punya sanitasi di mana-mana. Karena masih riset, PD PAL Jaya akan mencatat data pengguna atau pemakai Smart Toilet ini.
"Nah pengumpulan data itu, pengumpulan jumlah pengguna per hari, durasi pemakaian, dan juga waktu penggunaan. Jadi kita akan lihat dari data itu kira-kira, oh berapa sih demand-nya per hari. Per orang itu berapa lama. Sehingga dari situ kita bisa memutuskan kedepannya itu kira-kira kita akan buat seperti apa. Ini juga bagian dari riset," ucap dia.
ADVERTISEMENT