Pembunuhan Backpacker Wanita Inggris yang Kejutkan Selandia Baru

9 Desember 2018 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grace Millane. (Foto: Dok. Luice Blackman Trust)
zoom-in-whitePerbesar
Grace Millane. (Foto: Dok. Luice Blackman Trust)
ADVERTISEMENT
Kepolisian Selandia Baru pada Minggu (9/12) mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan, mereka menemukan jasad Grace Millane, backpacker asal Inggris. Dalam sepekan terakhir, drama pencarian Millane menyita perhatian publik kedua negara.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip Associated Press, Inspektur Detektif Detective Inspector Scott Beard mengatakan polisi menemukan sesosok mayat wanita di hutan Waitakere, dekat Auckland. Mereka meyakini, itu adalah jasad wanita 22 tahun yang dinyatakan hilang 1 Desember lalu.
"Beberapa saat lalu, kami menemukan jenazah, yang diyakini Grace. Proses identifikasi formal akan dilakukan, namun, berdasarkan bukti-bukti yang kami kumpulkan dalam beberapa hari terakhir, kami yakin ini Grace," kata Beard.
Jika jasad ini benar Millane, berarti misteri ini bisa terpecahkan. Sehari sebelumnya, Sabtu (8/12), polisi menahan seorang pria berusia 26 tahun yang dituduh pembunuh Millane. Pengadilan pertama akan digelar Senin (10/12).
Solo Traveler
Hilangnya Millane bermula ketika kakaknya, Michael, mengumumkan adiknya hilang di Auckland pada 5 Desember lalu. Millane hilang kontak sejak 1 Desember lalu, pada 2 Desember dia juga tidak menelepon keluarganya di Essex padahal itu hari ulang tahunnya.
ADVERTISEMENT
"Grace telah hilang kontak selama lima hari. Dia tidak kembali ke kamar hostelnya di Auckland, Selandia Baru, dan tidak mengontak keluarga sejak Sabtu 1 Desember. Kedutaan telah dihubungi," kata Michael di akun Facebooknya.
Michael mengatakan, Millane dalam perjalanan impiannya. Dia memutuskan melakukan solo traveling -perjalanan seorang diri- keliling dunia selama setahun. Dia ke Selandia Baru dalam minggu keenam, destinasi kedua wanita seniman ini.
Tujuan pertama Millane adalah Peru. Millane menghabiskan empat minggu di negara Amerika Selatan itu dan sempat pamer foto pendakian ke Machu Picchu.
Dia tiba di Selandia Baru pada akhir November. Salah satu tujuannya adalah berwisata di Cape Reinga. Di Auckland, Millane telah menyewa hostel untuk backpacker hingga 8 Desember.
ADVERTISEMENT
40 Ribu Share
Hilangnya Millane menjadi pemberitaan tidak hanya di Selandia Baru, tapi juga di inggris, Eropa, Amerika, dan negara lainnya. Postingan Michael soal hilangnya Millane di-share lebih dari 40 ribu orang di Facebook. Tanda pagar #helpfindgrace ramai dibagikan di Twitter.
Dalam penyelidikan polisi, Millane tertangkap kamera CCTV masuk ke sebuah hotel di Auckland dengan seorang pria pada 1 Desember. Pria ini yang diduga membunuh Millane. Rekaman ini jadi kali terakhir Millane terlihat masih hidup.
Beard mengatakan, setelah dibunuh jasad Millane dibawa menggunakan mobil rental yang ditinggalkan di Taupo. Sebelum ditemukan, polisi menyisir hutan Waitakere selama berjam-jam.
Kematian Millane juga memunculkan perdebatan di media sosial, soal bahayanya wanita bepergian sendirian dan berkenalan dengan pria asing.
ADVERTISEMENT
Sementara, banyak warga Selandia Baru menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga Millane. Mereka juga mengaku malu peristiwa itu terjadi di negara mereka.