Pemerintah Akan Bangun 490 Rumah Tipe 45 untuk Korban Tsunami Lampung

2 Januari 2019 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat tinjau lokasi Desa Way Muli, di Lampung Selatan, yang terdampak tsunami Selat Sunda. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat tinjau lokasi Desa Way Muli, di Lampung Selatan, yang terdampak tsunami Selat Sunda. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah akan merelokasi warga Desa Kunjir dan Way Muli yang terdampak tsunami Selat Sunda. Selain itu, pemerintah juga berencana membangun 490 rumah tipe 45 sebagai ganti rumah yang rusak berat diterjang tsunami.
ADVERTISEMENT
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerangkan rumah itu akan dibangun menggunakan dana bantuan sebesar Rp 50 juta per-rumah. Bantuan tersebut persis seperti bantuan yang diberikan kepada korban bencana di Lombok hingga Palu yang rumahnya rusak berat.
"Rumah, seperti Palu dan Lombok dikasih uang. Namun ini mereka minta dibikinkan, takut kalau dikasih malah enggak jadi (rumah)," kata Basuki di sela-sela mendampingi Presiden Jokowi meninjau penanganan tsunami di Kalianda, Lampung Selatan, Rabu (2/1).
Rumah untuk korban tsunami itu rencananya akan dibangun di lahan yang dihibahkan seseorang seluas 2 hektare di Desa Way Muli. Lahan tersebut terletak di perbukitan sehingga relatif lebih aman.
"Kalau kita, ambil 40 persen untuk fasum dan fasos kita ambil badan jalan. Kita bisa ambil 60 persen (untuk membangun rumah)," jelas Basuki.
Presiden Joko Widodo (kanan) mengamati bangunan yang rusak akibat tsunami Selat Sunda di Desa Kunjir, Rajabasa Lampung Selatan, Lampung, Rabu (2/1/2019). (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) mengamati bangunan yang rusak akibat tsunami Selat Sunda di Desa Kunjir, Rajabasa Lampung Selatan, Lampung, Rabu (2/1/2019). (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Apabila lahan 2 hektare tak mencukupi, Basuki menyebut pemerintah akan berupaya mencarikan lahan. Sebab pemerintah tak mungkin membuat 490 rumah tipe 45 di tanah seluas dua hektare. Pemerintah butuh lahan seluas 4 hektare lagi untuk merealisasi pembangunan 490 rumah tersebut.
ADVERTISEMENT
Presiden, telah memerintahkan Gubernur Lampung dan Bupati Lampung Selatan untuk mencari tanah relokasi. Rencana relokasi tersebut akan dirapatkan segera agar realisasi relokasi dapat segera terlaksana.
"(Anggaran tanah relokasi dari) Daerah. 150 rumah di 2 hektare ini mungkin 3 bulanan. Pasti nunggu. Kalau sudah dapat tanah lagi kita langsung land clearing juga," ucap Basuki.
Selain 490 rumah rusak berat, pemerintah juga akan merelokasi warga yang rumahnya berdekatan dengan pantai. Hal itu untuk meminimalisir adanya dampak akibat bencana. "Kalau di pantai harus (relokasi)," tegasnya.
Kondisi Desa Way Muli, Lampung Selatan usai terkena tsunami. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Desa Way Muli, Lampung Selatan usai terkena tsunami. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Selain rumah relokasi, pemerintah juga berencana membuat ruang terbuka hijau (RTH) di pantai di wilayah tersebut. Sehingga masyarakat yang menggantungkan hidup dari pariwisata tetap bisa mencari nafkah, seperti membuat warung.
ADVERTISEMENT
"Iya (bikin RTH) Kalau misalnya ada daerah wisata, mungkin ya, dia masih mungkin punya rumah tapi tidak hunian tetap," jelasnya.
Basuki menyebut harus ada tata ruang baru untuk mencegah kefatalan dampak bencana ke depannya.
"Iya karena tata ruang harus (dibuat ulang). Kalau enggak nanti kita disalahkan ke depannya. Apalagi yang bangun pemerintah, iya kan? Jangan kita bangun di tempat yang salah," kata Basuki.