Pemerintah Akan Gratiskan Gerbang Tol Suramadu, Apa Dampaknya?

26 Oktober 2018 11:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan melintasi Jembatan Suramadu. (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan melintasi Jembatan Suramadu. (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
ADVERTISEMENT
Rencana kebijakan Presiden Joko Widodo membuka Gerbang Tol Suramadu secara gratis hampir pasti terlaksana mulai Sabtu (27/10) besok. Lantas seperti apa dampak ke depan bila Suramadu kini dibebaskan biaya?
ADVERTISEMENT
Pengamat Sosial dan Kriminal Universitas Airlangga Bagong Suyanto menilai, dengan dibukanya jalur penghubung Pulau Madura dan Jawa itu ada dua daerah berbeda karakteristik yang akan saling terkait.
"Dua daerah yang dihubungkan. Tapi satu daerah maju (Surabaya) dan satu masih berkembang (Bangkalan dan sekitar). Ini beresiko menyebabkan arus (penduduk) lebih banyak ke Surabaya daripada ke Madura," ujar Bagong saat dihubungi kumparan, Jumat (26/10).
Selain itu, lanjut Bagong, ada resiko perputaran ekonomi di Madura sekitarnya turun. "Implikasinya akan makin besar kemungkinan warga Madura menghabiskan uang untuk berekreasi atau berbelanja di Surabaya. Perputaran uang di Madura beresiko turun," imbuhnya.
Tol Surabaya di Jembatan Suramadu. (Foto: Wikimediacommons)
zoom-in-whitePerbesar
Tol Surabaya di Jembatan Suramadu. (Foto: Wikimediacommons)
Bagong mengakui, mobilitas masyarakat Madura akan lebih lancar, termasuk distribusi barang dan jasa akan semakin murah karena biaya perjalanan ditekan. Namun, Pemeritah setempat juga harus membarenginya dengan pemberdayaan dan pembangunan Madura yang masif untuk menjaga keseimbangan ini.
ADVERTISEMENT
Sementara, terkait kriminalitas, Guru Besar Sosiologi Unair ini memprediksi peluang kriminalitas semakin terbuka lebar. Seperti sering diketahui beberapa modus kejahatan, Suramadu sering menjadi tempat pelarian bagi sejumlah pelaku penjahat jalanan, termasuk peredaran narkoba.
"Tentu (kriminalitas) akan makin terbuka peluang jika tidak diikuti pengawasan ketat dari pihak berwajib," terang Bagong.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menjelaskan, kepolisian wajib mendukung kebijakan pemerintah apabila mempermudah masyarakat.
"ini kan mempermudah masyarakat, tol sudah gratis seharusnya masyarakat senang atas kebijakan pemerintah dan kami sebagai polisi tetap akan mendukung," ujar Frans Barung di Polda Jatim.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera. (Foto: Dok. Istimewa)
Barung menambahkan, bila terjadinya tindakan kriminalitas terhadap pelaku kejahatan akan ditindak tegas. Polisi juga siap meningkatkan pengawasan dan keamanan di titik-titik yang rawan.
ADVERTISEMENT
"Pastinya polisi akan memburu pelaku kejahatan dan menangkapnya. Apabila masyarakat melaporkan ke polisi tentang adanya tindakan kriminalitas," tegasnya.
Frans Barung berharap masyarakat tidak perlu khawatir tentang kebijakan pemerintah terkait pembukaan tol Suramadu ini. "Polisi selalu siap mengantisipasi kejatatan kriminalitas yang terjadi di wilayah Jawa Timur kok," pungkasnya.