Pemerintah dan DPR Sepakat Ekonomi 2018 Tumbuh 5,2-5,6 Persen

13 Juni 2017 22:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani di Rapat Paripurna. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani di Rapat Paripurna. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akhirnya memperoleh kesepakatan terutama soal pertumbuhan ekonomi yang diprediksi menjadi 5,2-5,6 persen di tahun depan.
ADVERTISEMENT
Hal ini ditetapkan dalam pembahasan asumsi dasar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2018.
"Jadi ini kesimpulan asumsi makro dalam pembicaraan awal, apakah bisa disetujui?," tanya Pimpinan Rapat Komisi XI DPR RI Melchias Marcus Mekeng di ruang rapat Komisi XI DPR, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6).
"Setuju," jawab anggota Komisi XI yang hadir.
Selain asumsi makro, Komisi XI DPR RI bersama pemerintah telah menyetujui mengenai target pembangunan ekonomi seperti tingkat pengangguran menjadi 5,0-5,3 persen, tingkat kemiskinan 9,5-10 persen, gini rasio 0,38 terhadap PDB, dan Indeks Pembangunan Manusia 71,5.
Menanggapi perubahan rentang asumsi makro dari yang diusulkan pemerintah oleh DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai ini merupakan bentuk kehati-hatian terhadap kondisi yang terjadi saat ini.
ADVERTISEMENT
"Saya rasa kalau dewan hari ini putuskan 5,2 persen itu cukup baik meski kenaikannya enggak terlalu. Sedangkan untuk batas atasnya, dengan 5,6 persen tentu itu merupakan catatan bagi pemerintah karena pemerintah menginginkan pertumbuhan yang lebih tinggi," timpal Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan sebesar 5,2-5,6 persen dinilai cukup tinggi mengingat batas atas yang ditentukan Bank Indonesia (BI) adalah 5,5 persen, sehingga pemerintah butuh bekerja lebih keras lagi.
Sri Mulyani (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Itu kombinasi optimisme dan kerja keras yang harus kita lakukan, ya kita hargai keputusan hari ini. Kalau dari sisi inflasi sama, exchange rate mungkin range-nya rendah walau saya rasa masih dalam range yang kita gunakan," paparnya.
ADVERTISEMENT
Adapun Asumsi Dasar Makro Ekonomi dalam RAPBN 2018 yang diajukan pemerintah adalah:
- Pertumbuhan Ekonomi 5,4-6,1 persen,
- Inflasi 3,5±1 persen,
- Nilai Tukar (kurs) Rp 13.500-Rp 13.800 per dolar AS,
- Suku Bunga SPN 3 bulan 4,8-5,6 persen,
- ICP 45-60 dolar AS per barel,
- Lifting Minyak Bumi 771 ribu-815 ribu bph,
- Lifting Gas Bumi 1.194-1.235 ribu barel setara minyak per hari.
Sedangkan kesimpulan Rapat dengan Komisi XI DPR adalah:
- Pertumbuhan Ekonomi 5,2-5,6 persen,
- Inflasi 3,5±1 persen,
- Nilai Tukar (kurs) Rp 13.300-Rp 13.500 per dolar AS,
- Suku Bunga SPN 3 bulan 4,8-5,6 persen,
- ICP 45-60 dolar AS per barel,
- Lifting Minyak Bumi 771 ribu-815 ribu bph,
ADVERTISEMENT
- Lifting Gas Bumi 1.194-1.235 ribu barel setara minyak per hari.